SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Google berencana mengubah pola bisnis Android menyusul denda yang dijatuhkan Uni Eropa. Belum lama ini, Uni Eropa menjatuhkan denda sebesar Rp72 triliun kepada Google karena dianggap mendominasi bisnis Android.</p><p lang="zxx">Menanggapi hal tersebut, CEO Google, Sundar Pichai, berencana mengubah pola bisnis yang diterapkan terhadap Android. Selama ini, Google mengizinkan pembuat ponsel dengan teknologi sistem Android secara cuma-cuma. Namun, vendor <em>smartphone </em>Android harus memasang sejumlah aplikasi <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180721/484/929079/uni-eropa-denda-google-rp72-triliun">Google</a> seperti Chrome dan Play Store di setiap perangkat.</p><p lang="zxx">Model bisnis Google itulah yang dianggap mendominasi vendor Android hingga menimbulkan protes. Para penggugat menilai Google menyalahgunakan posisi sebagai pemain dominan. Mereka mengatakan bahwa Google melanggar hukum anti-monopoli dan membuat produk kompetitor sulit bersaing di pasaran.</p><p lang="zxx">"Selama ini kami tidak pernah meminta para vendor ponsel Android membayar ketika memakai teknologi kami. Namun, mereka memang harus memasang sepaket aplikasi <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180721/484/929286/facebook-dan-instagram-blokir-pengguna-di-bawah-13-tahun">Google</a>. Jika vendor ponsel tidak memasang sepaket aplikasi kami, maka akan mengganggu ekosistem Android. Kami khawatir kerja sama selanjutnya aplikasi Android tidak bisa dinikmati dengan gratis," kata Sundar Pichai seperti dikutip dari <em>Engadget, </em>Senin (23/7/2018).</p><p lang="zxx">Sementara itu, pihak Uni Eropa mendesak Google segera membayar denda dan mengakhiri kesepakatan <em>bundling </em>dengan vendor <em>smartphone </em>Android. Mereka mengancam bakal menaikkan denda hingga lima persen jika Google tidak memenuhi tuntutan tersebut.</p><p lang="zxx">Tapi, jika kesepakatan bundling dicabut, maka kemungkinan <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180722/484/929321/95-juta-akun-instagram-ternyata-robot">Google</a> tidak bisa lagi memberikan teknologi sistem operasi Android secara gratis. Sundar Pichai menjelaskan, selama ini vendor smartphone Android bakal memasang sepaket aplikasi Google di produk mereka. Namun, sebenarnya penggun Android bisa menghapus aplikasi yang tidak terpakai karena tidak akan memengaruhi kinerja ponsel.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya