SOLOPOS.COM - Aktivitas jalan utama di Ibu Kota Kecamatan Gondang, Sragen, terlihat belum begitu ramai, Sabtu (30/10/2021). (Istimewa/Sumardi)

Solopos.com, SRAGEN — Perkembangan wilayah Desa Gondang yang menjadi Ibu Kota Kecamatan Gondang, Sragen, cukup pesat. Keberadaan Pasar Gondang di desa ini menjadi barometer ekonomi ketiga setelah Pasar Bunder dan Pasar Gemolong oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen.

Keberadaan pasar menjadi pusat perdagangan yang membawa efek tumbuhnya aktivitas perdagangan di seputaran pasar. Adanya gebang exit tol di wilayah Sambungmacan juga menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi di wilayah Gondang. Dalam konsep pengembangan wilayah, Desa Gondang menjadi bagian dari pengembangan wilayah Sambungmacan-Gondang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Setidaknya ada tiga konsep yang direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam pengembangan kawasan Sambungmacan-Gondang, yakni eco industrial park, transit oriented development (TOD), dan agrowisata.

Baca Juga: Sabar, Objek Wisata Air Panas Bayanan Sragen Baru Buka di Akhir Tahun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, menyampaikan Gondang memiliki sejumlah potensi ekonomi. Di antaranya berupa kawasan indutri, potensi pertanian, potensi pariwisata, dan potensi kota baru.

Dia menjelaskan potensi industri baru yang bermunculan sebagai dampak atas pembukaan exit tol di Sambungmacan. Potensi pertanian, sebut dia, didukung dengan adanya daerah irigasi Colo Timur yang bersumber dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

“Ketersediaan air irigasi itu membantu dalam produksi padi di wilayah Gondang. Potensi wisatanya berupa bangunan cagar budaya eks-Pabrik Gula Kedungbanteng. Bangunan peninggalan Belanda itu cukup potensial dikemas menjadi objek wisata yang diintegrasikan dengan konsep agorwisata,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (30/10/2021).

Baca Juga: Karena Belum 5 Tahun, Bupati Yuni Belum Yakin Pilkada Sragen di 2024

Potensi berikutnya, ujar Tugiyono, berupa potensi kota baru. Mudahnya konektivitas Solo-Sragen melalui jalur tol memunculkan peluang bagi Gondang untuk tumbuh menjadi kota baru dengan fungsi utama sebagai pusat permukiman serta pedagangan dan jasa.

“Gondang diintegrasikan dengan Sambungmacan dalam pengembangan wilayahnya karena saling mendukung dan berada di perbatasan. Kota baru di wilayah timur itu mencakup dua kecamatan juga [Sambungmacan-Gondang] dengan luas wilayah khusus Gondang mencapai 1.300 hektare,” katanya.

Tugiyono menerangkan secara geografis kontur tanah yang flat juga mendukung munculnya kota baru. Dia mengatakan lokasi Gondang yang berada di daerah lintasan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Gondang bisa menjadi pusat pemenuhan kebutuhan dari warga di wilayah Jawa Timur,” katanya.

Baca Juga: Perempuan Indigo Sebut Ada Naga di Dalam Batu Aneh Yatman di Sragen

Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Sragen, Muh. Farid Wajdi, menilai Gondang bisa berkembang menjadi pusat perkotaan dan berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitarnya. Dia melihat peluang adanya exit tol Sambungmacan akan menumbuhkan industri-industri baru yang merekrut tenaga kerja lokal. Dia mengatakan ketika ekonomi masyarakat menggeliat maka daya beli masyarakat juga naik sehingga pasar menjadi ramai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya