SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Jakarta (Solopos.com) – Partai Golkar meihat sinyal soal kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan atau reposisi sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II sudah semakin jelas. “Saya menangkap sinyal soal kemungkinan tersebut dari pernyataan-pernyataan Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi,” ujar politisi Golkar, Priyo Budi Santoso, Jumat (16/9/2011).

RESHUFFLE -- Kinerja sejumlah menteri yang dinilai bermasalah dan sejumlah kasus hukum membuat isu pergantian menteri makin santer saat ini (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Priyo menjelaskan, Sudi Silalahi tidak sekadar menduduki jabatan Menteri Sekretaris Negera, tapi beilau memiliki hubungan sangat dekat dengan Presiden Yudhoyono dan dapat membaca bahasa tubuh presiden. Dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan Sudi Silalahi, menurut Priyo, sinyalamen akan dilakukannya perombakan kabinet sudah semakin jelas. “Kalau sebelumnya wacana perombakan kabinet belum begitu jelas dan masih banyak kabutnya, saat ini sinyalnya sudah semakin jelas,” katanya.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, perombakan kabinet merupakan hak proreogatif presiden, karena itu Presiden Yudhoyono akan melakukian perombakan kabinet atau tidak, hal itu sangat tergantung dari sikap presiden. Namun Priyo menyarankan, jika Presiden Yudhoyono ingin melakukan perombakan kabinet, lebih baik dilakukan saat ini dan tidak ditunda-tunda lagi. “Saat ini adalah momentum yang tepat, tapi kalau ditunda-tunda lagi maka akan merugikan Presiden Yudhoyono sendiri,” kata Priyo.

Ditanya mengapa saat ini merupakan waktu yang tepat, Priyo menjelaskan, tepat timing-nya. Priyo menjelaskan, saat ini pemerintahan Presiden Yudhoyono sudah berusia dua tahun, tapi sebagian menteri kabinet berdasarkan penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), belum menunjukkan kinerja optimal. “Karena saat ini masih dalam tapa tahun kerja, maka momentumnya tepat jika dilakukan perombakan kabinet,” katanya.

Namun jika Presiden Yudhoyono terus menunda-nunda perombakan kabinet, Priyo menyarankan, lebih baik tidak merombak kabinet hingga akhir masa jabatannya pada 2014. Pertimbangannya, kata dia, jika dilakukan perombakan kabinet hanya tersisa dua tahun atau bahkan satu tahun lagi, maka sudah lebih sulit mencari figur yang kompeten untuk menduduki kursi menteri. “Waktu dua tahun atau satu tahun sudah sangat pendek, sehingga hal ini tidak hanya menjadi pertaruhan bagi presiden tapi juga bagi tokoh yang kemungkinan akan mengisi posisi menteri yang akan dirombak,” kata Priyo.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya