SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Setidaknya 30 stan yang menawarkan berbagai produk karya kuliner turut meramaikan pergelaran <em>Go-Food Festival Semarang</em> yang dilaksanakan Go-Jek selama setahun penuh sejak Mei 2018 lalu di Sri Ratu Pasaraya Semarang, Jawa Tengah.</p><p>&ldquo;Kami hadirkan 30 <em>merchant </em>terbaik untuk menyajikan produk kulinernya mulai 21 Mei 2018 sampai satu tahun ke depan. Sistemnya <em>rolling</em>," kata VP Operation and Business Development Go-Food Brata Santoso di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/7/2018).</p><p><em>Go-Food Festival</em>, diklaimnya sebagai wujud apresiasi Go-Food atas tingginya minat pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya UNKM kuliner, untuk tumbuh besar bersama. Dia mengklaim, setidaknya 200.000 <em>merchant</em> dari berbagai kota di Indonesia sampai sekarang ini telah tergabung dengan Go-Food yang mulai hadir di aplikasi Go-Jek sejak April 2015.</p><p>"Lebih dari 80% <em>merchant </em>yang menjadi <em>partner </em>Go-Food merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah yang punya potensi untuk tumbuh lebih besar lagi," katanya.</p><p>Akan tetapi, imbuh dia, pendanaan dan jaringan yang selama ini masih menjadi tantangan yang dihadapi UMKM kuliner sehingga pihaknya ingin membantu menjembatani menghadapi tantangan itu. Selama ini, kata Brata, para pelaku UMKM kuliner selalu terhambat memulai bisnis karena memikirkan harus memiliki modal yang besar dan karyawan dalam jumlah banyak.</p><p>"Melalui <em>Go-Food Festival</em> ini, kami memberikan akses sebesar-besarnya kepada pelaku UMKM kuliner untuk berinovasi tanpa perlu modal yang besar. Konsepnya pujasera atau <em>food court</em>," katanya. Artinya, simpul dia, pengusaha UMKM kuliner tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa tempat dan jasa pelayanan, apalagi pihaknya juga menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masaknya.</p><p>VP Central Region Go-Jek, Delly Nugraha, menambahkan banyak mitranya yang memulai bisnis kuliner hanya dari dapur rumahan dengan peralatan sederhana, tetapi sekarang ini berkembang besar. Ia menyebutkan rata-rata transaksi <em>merchant</em> yang menjadi mitra Go-Food melonjak 2,5 kali lipat sehingga berdampak sangat positif terhadap perkembangan industri kuliner di Indonesia.</p><p>"Ada beberapa kunci penting membedakan Go-Food dengan layanan pesan-antar lainnya, seperti pilihan <em>merchant </em>dan menu yang beragam. Selain itu, Go-Food juga tersedia di 50 kota," katanya.</p><p>Andri, pemilik usaha kuliner Ayam Geprek Sambal Brewok mengaku sebelum bergabung dengan Go-Food setiap hari hanya bisa melayani 10-15 pesanan ayam geprek. "Dulu, paling order 10-15-an/hari. Sekarang, setiap hari di atas 30 order. Ya, naik dua kali lipat. Banyak sekali order yang masuk sejak saya bergabung dengan Go-Food," akunya.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/"><strong><em>KLIK</em></strong></a><em><strong> dan </strong></em><a href="https://www.facebook.com/SemarangPos"><strong><em>LIKE</em></strong></a><em><strong> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya