SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA–Setidaknya 80% perempuan Indonesia mengalami gangguan kulit stretch mark. Bahkan kasus tersebut juga dialami jutaan wanita di dunia.

Untuk menjawab keresahan para perempuan, Gly Derm mencoba mengedukasi dan mensosialisasikan produknya ke sejumlah kota di Indonesia. Hal ini dipaparkan Senior Brand Manager Invida Indonesia Imalona Siregar dalam acara Media Workshop Stretch Mark pada Kulit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya stretch mark merupakan masalah kulit yang umum dialami oleh wanita. Namun, kebanyakan dari mereka merasa frustasi karena merasa perawatan kulit ini sulit dan hasilnya tidak maksimal,” terangnya, Kamis (6/12/2012) di House of Balcony, Plaza Ambarrukmo.

Ima, demikian perempuan ini biasa disapa, mengatakan bahwa sejak diluncurkan Oktober lalu Gly Derm mendapat respon baik oleh konsumennya. Dari penelitian yang dilakukan sembilan dari sepuluh wanita alami stretch mark akibat kehamilan.

“Respon pasar sangat baik. Melihat antusiasme konsumen tersebut kami akhirnya perlu melakukan edukasi tentang stretch mark ke sejumlah daerah di Indonesia,” tandas Ima.

Stretch mark yang dialami sebagian besar perempuan di dunia selama ini masih dikesampingkan. Gangguan kulit di mana rusaknya jaringan kolagen akibat peregangan kulit ini membuat sebagian perempuan masih pesimis.

“Kami ingin memberikan solusi bagi para wanita. Agar mereka tidak hanya mempercantik bagian luar saja, tapi juga cantik di dalam,” jelasnya.

Produk yang dipasarkan sejak dua bulan yang lalu itu kini sudah bisa dinikmati pasar. Produk yang dibuat dengan bahan-bahan herbal ini dijual mulai dari Rp150.000 untuk ukuran 125 ml.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya