SOLOPOS.COM - Rencana pembangunan sumur wakaf oleh Global Wakaf (Istimewa-ACT)

Solopos.com, SOLO -- Lembaga Wakaf, Global Wakaf, berbekal semangat memproduktifkan aset-aset wakaf untuk kepentingan umat melalui program Sumur Wakaf, bergerak untuk membangun sumur-sumur wakaf di seluruh Indonesia.

Hasilnya, saat ini program Sumur Wakaf dari Global Wakaf telah menjangkau 19 provinsi dengan total 168 desa di 80 kabupaten/kota. Sekitar 190 Sumur Wakaf dibangun mengaliri kebaikan bagi sekitar 270.000-an penerima manfaat. Global Wakaf berikhtiar akan terus membangun program dalam memproduktifkan Sumur Wakaf dengan pengelolaan yang profesional agar bisa memberi manfaat yang tak terputus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam rilis yang dikirimkan Global Wakaf kepada Solopos.com, Kamis (29/11/2018), inspirasi membangun Sumur Wakaf ini didasarkan pada keberkahan sumur yang diwakafkan oleh Utsman bin Affan dan masih dimanfaatkan oleh masyarakat Madinah hingga saat ini. Padahal sumur itu sudah diwakafkan sejak lebih dari 1.400 tahun lalu. Bahkan, hasil pengelolaan sumur itu terus dapat dirasakan oleh fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan hingga saat ini. Tak hanya itu, satu sumur tersebut sudah melahirkan rekening dan pembangunan hotel atas nama Utsman Bin Affan.

Dalam rilisnya, Global Wakaf mengisahkan sejarah sumur wakaf pada masa Utsman Bin Affan. Semua bermula ketika Madinah dilanda oleh kekeringan yang panjang. Sumur-sumur tak lagi menampung air bersih. Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik seorang Yahudi, yaitu Sumur Raumah. Untuk memenuhi kebutuhan air, umat Islam Madinah berduyun-duyun mengantre membeli air dari sumur tersebut.

Melihat kondisi umat yang memprihatinkan itu, Rasulullah bersabda : “wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala.” (HR. Muslim).

Utsman bin Affan langsung menyambut seruan Nabi Muhammad dengan mendatangi Yahudi pemilik sumur. Ia menawar sumur tersebut dengan harga yang tinggi, namun Yahudi menolak tawaran tersebut. Setelah negosiasi, akhirnya si Yahudi menerima tawaran Utsman bin Affan dengan kepemilikan sumur secara bergiliran. Sehari milik Utsman dan keesokan menjadi milik Yahudi, demikianlah kepemilikan berganti setiap harinya.

Setelah akad dilakukan, Utsman bin Affan segera mengumumkan kepada penduduk Madinah bahwa sumur Raumah dapat dikonsumsi secara gratis. Masyarakat Madinah pun berbondong-bondong menikmati air bersih tersebut dan menyimpan air untuk kebutuhan esok harinya. Hal ini menyebabkan keesokan harinya sumur Yahudi sepi pembeli karena masyarakat masih memilki kesediaan air. Akhirnya, si Yahudi menjual penuh kepemilikan sumur tersebut kepada Utsman bin Affan seharga 20.000 dirham.

Sejak saat itu, Utsman bin Affan mewakafkan sumur Raumah untuk kebutuhan kaum muslimin, terutama masyarakat Madinah. Sumur tersebut kemudian berkembang menjadi sumber mata air di lahan sekitarnya hingga ditanam kebun kurma dan terus bertambah. Kebun tersebut dikelola dari generasi ke generasi, dari para khalifah sampai pemerintah Arab Saudi dibawah Kementerian Pertanian.

Suasana di sumur Ustman Bin Affan Madinah Arab Saudi

Hasil dari kebun kurman tersebut oleh pemerintah Arab Saudi dijual ke pasar-pasar. Setengah keuntungan disalurkan kepada anak yatim dan yang membutuhkan. Setengahnya lagi disimpan dalam bentuk rekening di bank atas nama Utsman bin Affan yang dipegang oleh Kementerian Wakaf. Uang rekening Utsman bin Affan yang terus membengkak kemudian digunakan untuk membangun hotel bintang lima dengan nama Hotel Utsman Bin Affan.

Hotel tersebut dikelola oleh Sheraton dan salah satu hotel bertaraf internasional dengan 15 lantai dan 24 kamar disetiap lantainya. Hotel Utsman bin Affan dilengkapi dengan restoran besar dan tempat belanja serta dekat dengan Masjid Utsman bin Affan yang juga masih aktif digunakan. Dengan pengelolaan profesional diperkirankan keuntungan besar akan diperoleh dari hotel tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya