Musisi kawakan Glenn Fredly menilai generasi muda Indonesia semakin kehilangan identitasnya. Menjamurnya penggemar K-Pop, J-Pop dan beberapa varian sejenis, menurut Glenn, adalah contoh kecil biasnya identitas pada diri anak muda.
Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!
“Saya tidak menyalahkan mereka. Itu pilihan sebenarnya. Namun fenomena itu menunjukkan kalau anak muda saat ini semakin kehilangan root-nya, pijakannya,” ucap Glenn saat berbincang dengan solopos.com di Lokananta, belum lama ini.
Menurut pelantun ‘Januari’ ini, minimnya acuan musik Indonesia yang berkarakter menjadikan anak muda mudah terombang-ambing budaya luar. Glenn lantas memberi contoh Lokananta. Mantan suami Dewi Sandra ini miris melihat kondisi Lokananta yang seakan tak dikenal generasi muda.
“Padahal identitas musik Indonesia ada di sini. Namun kita enggak bisa memanfaatkannya. Coba kita belajar dari Inggris dengan Abbey Road-nya, Amerika dengan Capitol Record-nya. Mereka bisa membangun karakter dari ranah musik,” urai dia.
Peran Negara
Pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo itu tak rela Lokananta hanya menjadi museum semata. Glenn mengajak anak muda Indonesia untuk mengenal Lokananta lebih dekat, entah itu koleksinya maupun studio rekamannya.
“Lebih dari 75.000 piringan hitam tersimpan di sini. Studionya juga luar biasa. Apa lagi yang mau dicari?” ucapnya.
Di lain pihak, Glenn menantang pemerintah untuk memaksimalkan potensi Lokananta. Menurutnya, Lokananta bisa menjadi aset berharga jika dikelola dengan penuh inovasi. “Enggak bisa dibohongi kalau kebutuhan recording label sekarang mengarah ke piringan hitam lagi. Potensi Lokananta harusnya bisa dimaksimalkan untuk itu. Bisa juga menjalin kerjasama dengan operator swasta untuk publikasi koleksi. Peran negara sangat dibutuhkan dalam hal ini,” pungkasnya.