SOLOPOS.COM - GKR Hayu. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA– GKR Hayu akan langsung meninggalkan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat seusai perhelatan Dhaup Ageng.

Rencananya, bersama suaminya, KPH Notonegoro, Hayu bakal tinggal di Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Bertolaknya Hayu ke Negeri Paman Sam itu, meninggalkan cerita mendalam bagi Ketua Panitia Dhaup Ageng KRT Yudahadiningrat. Pasalnya, meski masih muda, Hayu sudah berjasa bagi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Gusti Hayu membawa Kraton dikenal sampai luar negeri dengan IT [informasi teknologi],” kata Yuda di sela-sela resepsi Dhaup Ageng di Bangsal Kepatihan, Rabu (23/10/2013).

Sejak setahun lalu, Yuda diminta oleh Sultan untuk menjadi wakil Hayu di Penghageng Tepas Tanda Yekti. Yuda yang memiliki nama asli Nuryanto itu menjadi abdi dalem sejak 2004 selepas pensiun dari Direktorat Perbekalan dan Angkutan Markas Besar Angkatan Darat. Ia mengakhiri karier kemiliterannya dengan pangkat Brigjen.

Selama berada di Tepas Tanda Yekti, adik sepupu HB X itu membantu Hayu untuk mendata identitas abdi dalem Kraton dalam sistem yang serba menggunakan komputer.

“Jadi sekarang kalau Sultan tanya, abdi dalem A itu pangkatnya apa, nama kecilnya siapa, berapa keturunannya, tinggal klik saja di komputer,” ungkapnya.

Sekarang, menurutnya, terdata ada sebanyak 3.000 abdi dalem. Sebelum ada sistem komputer itu, untuk mencari data abdi dalem, harus membuka arsip yang berbentuk kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya