SOLOPOS.COM - Girl Band JKW Super saat tampil di Platinum Cineplex Hartono Mall Solo Baru, Sukoharjo, belum lama ini. Girl band tersebut membuka nonton bersama penayangan perdana Film Viva JKT48. (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Perjalanan grup idola yang mengadaptasi JKT48, JKT48 KW Super (disingkat JKWS), telah berusia satu tahun. Lahir pada 25 Mei 2013 lalu, kelompok yang kini beranggotakan 16 personel ini telah mengalami pahit dan manisnya menapaki panggung hiburan di Kota Bengawan.

JKWS season pertama dimulai dengan episode kesatu yang terdiri dari Sherly Aldhiany (Ni’chan KW), Fanny Fauzia (Nabillah KW), dan Ranti Shafa Tasya Kamila Sukarno (Shafa KW). Pada episode ke-2, anggotanya bertambah lengkap dengan kehadiran Chusnul Ari Khikmawati (Kinal KW) dan Dede Alfitri Ramdani (Della KW).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada episode ke-3, grup ini kedatangan Inike Rutma Tera Tisa (Octi KW) dan Niawati (Sinka KW). Sementara episode ke-4, personelnya makin banyak dengan kedatangan Lisa Stacilia Hernawan (Tata KW), Desita P. Putri (Ikha KW), Annisa Bella (Ghaida KW), Rahma Putik Sekar Melati Sukarno (Diasta KW), dan Osa Estela Daniswari (Delima KW).

Season kedua JKWS diramaikan dengan kehadiran anggota episode ke-5 yang terdiri dari Laurencia Nathania Elviani (Hanna KW), Jovanka Deborah Permatasari (Natalia KW), Evelin Kristalinda (Rica KW), Maria Kinza Yolanda (Vanka KW), dan Anna Satifah Junianti (Noella KW). Pada Mei lalu, Jessica Ica, Ellen Jeysika W, dan Nella Pipinda, bergabung dan hingga kini belum diumumkan posisinya.

Menjadi member (anggota) cosplay idol JKT48 yang memiliki penggemar fanatik berjumlah ratusan ribu orang bukanlah barang mudah bagi JKWS. Anggota grup idola yang sebagian besar duduk di bangku SMP dan SMA itu harus kuat mental saat menghadapi serangan verbal yang dilancarkan penggemar JKT48.

“Member JKWS sudah biasa dihina fans JKT48 beneran. Gabung di sini butuh mental yang teruji. Managemen emosi penting sekali. Selain ada haters [pembenci] di Twitter, belakangan kami juga punya pembela sendiri dari kalangan fans,” jelas Didiet Pradhitya, Pembina JKWS, saat berbincang di Markas Rahasia-nya yang terletak di kawasan Timuran, Banjarsari, Solo, Rabu (2/7).

Didiet mengungkapkan untuk menampilkan aksi panggung menyanyi dan menari seperti idolanya JKT48, anggota JKWS butuh perjuangan yang tidak gampang. Dibutuhkan latihan intensif dan komitmen yang tinggi dari pada personelnya agar bisa bertahan di grup berbasis komunitas ini.

“Untuk bertahan kami harus menampilkan yang terbaik. Member berlatih fisik, menyanyi, menari, dan berperan seperti member sepekan tiga kali. Mereka belajar dari video rekaman resmi yang dirilis JKT48,” bebernya.

Menurut Didiet buah kerja keras anak didiknya selama ini telah mendapatkan pengakuan di Jawa Tengah dan Jogja. Pertunjukan theater (pentas mandiri) mereka awal Juni lalu juga dipadati penggemarnya.

“Bersyukur meskipun ada haters, ada juga penggemar yang mau menonton pertunjukan berbayar kami. Agustus nanti kami juga diundang ke acara pre-event SIPA 2014 dan malam Pasar Rakyar saat pelantikan Anggota DPRD Solo nanti,” ungkapnya.

Disinggung mengenai pemilihan nama yang mirip dengan salah satu Capres RI, Didiet mengaku belakangan cukup gerah dengan ulah sejumlah simpatisan parpol yang kerap nongol di media sosial. “Sekarang banyak mention nyasar ke tempat kami. Padahal kami ganti nama jauh sebelum pencalonan dulu. Tapi tetap dibawa santai saja,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya