SOLOPOS.COM - Adegan sensual Rainbow Blaxx dalam video klip Cha-Cha (Soompi.com)

Solopos.com, SOLO – Semakin derasnya arus persaingan industri hiburan Korean Popular (K-Pop) membuat perusahaan-perusahaan hiburan yang menaungi insan penghibur publik di Korea Selatan berpikir ekstra agar artis mereka mampu memenangi persaingan. Sebagian perusahaan hiburan itu memilih cara instan dan mengorbankan kualitas demi menaikan popularitas artis.

Konsep sensual dianggap sebagian pebisnis K-Pop  sebagai cara jitu menaikan popularitas artis dalam waktu singkat. Alhasil belakangan ini semakin banyak saja perusahaan hiburan yang mencarikan artis mereka sensasi hanya demi popularitas instan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Buntutnya, video klip bergaya sensual semakin menjamur di arena K-Pop demi menarik perhatian publik pencinta produk hiburan itu. Terkadang video klip tersebut bahkan terlihat tak berkonsep dan sekadar menonjolkan sisi sensualitas artis mereka tanpa memperlihatkan kualitas musik dan vokal yang dimiliki para biduan.

Para personel beberapa girl band K-Pop bahkan terlihat tak memiliki suara dan talenta yang memenuhi syarat tampil di hadapan publik. Mereka hanya tampil bermodal tampang dan keindahan tubuh. Nyatanya dengan modal itu, mereka mampu menembus seleksi perusahaan K-Pop yang kemudian menyebarluaskan tampilan sensual mereka ke seluruh penjuru Bumi, termasuk Indonesia.

Ironis memang, mengingat sebagian besar penggemar musik K-Pop adalah remaja. Budaya menampilkan keseksian tubuh dinilai tak sesuai dengan budaya yang berkembang di masyarakat Asia yang cenderung lebih mementingkan aspek kesopanan. Publik pun jengah dengan berbagai tudingan miring yang muncul di masyarakat, komite etik dunia penyiaran Korea Selatan Korea Communications Standards Comission (KCSC) akhirnya turun tangan.

KCSC bersama beberapa perwakilan program musik seperti SBS Inkigayo, KBS Music Bank, dan MBC Show! Music Core diundang membahas masalah ini lebih lanjut. Materi yang dibahas adalah tentang penampilan beberapa artis yang dinilai terlalu seksi. Selanjutnya beberapa artis tersebut diminta agar tak terlalu vulgar dalam berpakaian baik di panggung maupun di video klip.

Wajar memang jika komite etik akan menindak tegas artis yang berpakain tak pantas disertai dengan gerakan yang terlalu erotis. Dalam pengamatan yang dilakukan Solopos.com, Minggu (2/2/2014), salah satu video klip girl band Korea Selatan, Rainbow Blaxx dengan judul lagu Cha-Cha memang terlihat kelewat banyak mengeksploitasi keseksian tubuh para personelnya.

Bahkan sejak detik-detik awal, video berdurasi 3 menit 50 detik tersebut sudah mencerminkan betapa girl band itu menginginkan penonton terlarut pada keseksian yang ditunjukkan oleh para personelnya. Video ini di awali dengan memperlihatkan bibir tipis mereka saat makan biskuit warna-warni. Dengan efek pengambilan gambar slow motion dan terfokus di bibir mereka menambah kesan seksi bibir seluruh personel saat menikmati biskuit.

Mengenakan busana ketat hitam yang melekat erat dikulit, mereka justru menambahi kesan seksi dengan berbagai gerakan yang sensual. Fokus kamera sebagian besar hanya berpusat pada bibir, dada dan paha mereka yang putih nan mulus. Tentu saja hal ini membuat seluruh penonton tak bisa berkedip melihat video ini.

Sebagai salah satu girl band K-Pop yang kini tengah digandrungi, sudah seharusnya mereka bisa membuktikan bahwa mereka tak hanya bermodal tampang dan mengumbar keseksian tubuh. Kualitas musik yang kuat didukung dengan modal suara yang menawan sudah pasti mereka mampu menembus pasar Internasional tanpa harus mengekpos tubuh tanpa menujukkan kualitas sesunggunya musik K-Pop yang selama ini terbilang cukup kreatif.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya