Solopos.com, SOLO – Papan menjadi masalah penting bagi warga di mana pun berada. Namun bagaimana bisa ada cerita warga nunggak sewa selama belasan tahun seperti yang terjadi di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Begalon I di Kota Solo ini?
Tak ada pemasukan signifikan dari biaya sewa unit sejak Rusunawa Begalon I ini didirikan 2005 lalu. Ketidakdisiplinan penghuni rusunawa dalam membayar uang sewa menjadi momok bagi pengelola selama belasan tahun.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
Bagaimana tidak? Penghuni rusunawa disini mulai tak tertib bayar sejak fasilitas berdiri 16 tahun silam.
Baca Juga: Akhir Maret, Ratusan Warga Kawasan Eks HP 16 Solo Terima Uang Ganti Sewa Rumah
Selama ini Rusunawa Begalon I dikelola perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo. Belakangan pengelola angkat tangan dan menyerahkan pengelolaan rusunawa pada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Kepala UPT Rumah Sewa Dinas Perumahaan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Solo, Iswan Fitradias, mengatakan problem tunggakan sewa di Rusunawa Begalon I sudah sangat akut.
Padahal menurut Iswan, sewa rusunawa di Begalon relatif ringan yakni Rp70.000 hingga Rp100.000 per bulan.