SOLOPOS.COM - Pekerja PT Eco Smart Garment Indonesia, Klego, Boyolali, berunjuk rasa menentang pembayaran gaji dan THR dicicil, Kamis (6/5/2021). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Aksi unjuk rasa tenaga kerja menolak pembayaran gaji dan tunjangan hari raya (THR) secara dicicil oleh perusahaan grup PT Pan Brothers kembali terjadi, Kamis (6/5/2021). Hari ini giliran para pekerja di PT Eco Smart Garment Indonesia, Klego, Kabupaten Boyolali, turun ke jalan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah tenaga kerja di perusahaan itu berkumpul di depan pabrik memenuhi jalan Simo-Klego sejak Kamis pagi. Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB, para pekerja mulai memenuhi jalan. Arus lalu lintas pun sempat ditutup saat aksi berlangsung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para pekerja menginginkan gaji dan THR bisa dibayarkan penuh. Sementara informasi yang diterima, gaji pekerja akan dibayar dua kali dan THR dibayarkan lima kali. Hal itulah yang memancing para pekerja melakukan aksi unjuk rasa. Terlihat, para pekerja dalam aksi itu membawa spanduk besar yang bertulisan "Cicilanmu Semangat Demoku".

Baca juga: Karyawan Pan Brothers Boyolali Unjuk Rasa Menolak Gaji dan THR Dicicil

Para pekerja akhirnya bersedia membubarkan diri setelah ada penjelasan dari Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali, Syawaludin, serta perwakilan pekerja dan manajemen yang sebelumnya melakukan komunikasi di sekitar gerbang pabrik.

Pada kesempatan tersebut, Syawaludin menyampaikan hasil mediasi antara perusahaan dan pekerja yang sebelumnya sudah dilakukan.

"Saya datang di sini karena diperintah Bapak Bupati. Kami bisa merasakan apa yang menjadi aspirasi teman-teman. Kemarin kejadian yang sama sudah terjadi di kantor pusat. Di PSS [PT Prima Sejati Sejahtera] maupun di Pan Brothers. Saya juga langsung terjun ke lokasi bergabung dengan para pekerja di sana. Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan para pekerja. Kami berharap teman-teman memahami kondisinya. Kita harus berpikir rasional," jelas Syawaludin.

Persoalan Keuangan Perusahaan

Dalam penjelasan tersebut diketahui jika alasan perusahaan membayarkan gaji dan THR secara dicicil adalah karena persoalan keuangan atau cash flow perusahaan. Syawaludin pun mengimbau para pekerja untuk memahami kondisi tersebut.

Diketahui sehari sebelumnya atau Rabu (5/5/2021) aksi serupa juga terjadi di halaman PT Pan Brothers di Mojosongo, Boyolali.

Baca juga: Berlangsung Sampai Sore, Begini Hasil Mediasi Buruh-Manajemen Pan Brothers Boyolali

Menurut Syawaludin, hingga Kamis siang para pekerja di pabrik yang ada di Mojosongo dan Sambi sudah kembali masuk kerja.

"Hal yang penting, hak buruh dikasihkan. Sampai saat ini kondisi di Mojosongo dan Sambi sudah masuk. Maka saat ini kami mediasi kembali [di Klego]," lanjut dia.

Sementara itu HRM PT Pan Brothers Tbk dan group untuk area Jawa Tengah, Yusi Hersanty, mengatakan merespons permintaan dari karyawan, pihaknya akan menyanggupi untuk pembayaran gaji.

"Gaji akan kami selesaikan pada 7 Mei 2021 secara penuh. Kemudian untuk THR, sesuai kesepakatan, tahap pertama kami berikan tanggal 6 Mei 2021 sebesar 12,5%. Kami memberlakukan sama untuk semua grup kami di Jateng [termasuk PT Eco Smart Garment Indonesia di Sambi dan Klego]," kata dia kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Asyik... Buruh Gendong di Boyolali Dapat Bingkisan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya