SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)--Pelaksanaan uji coba lima hari kerja di lingkungan Pemkab Wonogiri yang berlangsung sejak 1 Maret 2011 lalu kembali dikeluhkan. Kali ini bukan dari kalangan masyarakat tapi justru dari kalangan pegawai, khususnya di Puskesmas-Puskesmas.

Hal tersebut diungkapkan juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Wonogiri, Ngadiyono, saat menyampaikan hasil reses anggota fraksinya dalam sidang paripurna di Gedung DPRD, Rabu (23/3). “Fraksi PKS sangat menyayangkan dipaksakannya pelaksanaan lima hari kerja di unit kerja yang bersentuhan langsung dengan layanan kepada masyarakat seperti Puskesmas, rumah sakit, Dispendukcapil dan sebagainya. Keluhan tidak hanya datang dari warga tapi juga dari kalangan pegawai,” jelas Ngadiyono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada kesempatan lain, Ngadiyono mengatakan awak-awak Puskesmas mengeluh lima hari kerja tidak efektif karena setelah pukul 12.00 WIB setiap harinya, nyaris tidak ada pasien yang datang berobat. Dugaannya, hal itu karena Puskesmas merupakan rujukan dari pedesaan dan kebanyakan wilayah pedesaan, setelah pukul 12.00 WIB sulit mencari angkutan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menanggapi hal tersebut, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto dalam sambutannya mengungkapkan akan secepatnya mengevaluasi pelaksanaan uji coba lima hari kerja. Dia mengatakan sebenarnya baik rumah sakit umum, Puskesmas, unit pendidikan, semuanya enam hari kerja. Hanya pelaksanaannya untuk hari Sabtu dilakukan sistem shift.

“Ini akan jadi bahan pertimbangan untuk evaluasi ke depannya mengenai pelaksanaan lima hari kerja di Pemkab Wonogiri,” katanya.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya