SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pedagang Pasar Windujenar, Banjarsari, yang merupakan pasar besi dan barang antik, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan rehabilitasi terbatas bangunan pasar.

Pasalnya, bangunan pasar yang dioperasikan September 2009 itu dinilai tidak representatif utamanya bagian tangga. Selain itu, sejak beberapa bulan terakhir atap pasar mengalami kebocoran cukup parah. Seperti disampaikan Keua Paguyuban Pedagang Pasar Windujenar (P3W), Bambang Sarjuno, saat ditemui Espos di kiosnya, Selasa (20/4). Akibatnya, omzet pedagang pasar anjlok drastis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Aksesibilitas kurang. Memang ada enam tangga, tapi letaknya tidak tepat karena cenderung tersembunyi. Tidak mudah dilihat. Kondisi ini membuat pedagang di lantai II semakin kelimpungan. Kami sudah sampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan FX Hadi Rudyatmo. Masih menunggu,” ujarnya. Dia menambahkan, yang menjadi persoalan yakni tidak adanya papan nama di bagian depan pasar.

Ekspedisi Mudik 2024

Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) memasang papan nama yang bertuliskan nama pasar dan jenis-jenis dagangan yang dijual. Langkah tersebut menurutnya sebagai upaya sosialisasi pasar dan dagangan. Sebab selama ini Windujenar hanya dikenal sebagai pasar barang antik. Sedangkan tentang atap bangunan yang bocor menurut dia jumlahnya mencapai 12 titik. Kendati sempat diperbaiki oleh DPP, namun kebocoran justru semakin banyak.


kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya