SOLOPOS.COM - Kios ayam potong memanjang tanpa sekat milik Jarwadi di Pasar Nglangon, Sragen, yang akan direlokasi ke Pasar Sukowati Sragen dengan tempat yang sempit dan bersekat, Minggu (5/2/2023). (Istimewa/Jarwadi)

Solopos.com, SRAGEN—Setelah para pedagang burung mengeluhkan tentang lokasi kios baru di Pasar Sukowati Sragen yang tidak layak, giliran pedagang ayam potong di Pasar Nglangon, Sragen, juga mengeluhkan kondisi kios baru yang sempit dan disekat-sekat tembok. Mereka meminta jatah kiosnya di luar pasar dekat dengan bambu supaya bau kotoran ayam tidak menganggu pedagang lainnya.

Penjelasakan itu diungkapkan salah satu dari empat pedagang ayam potong di Pasar Nglangon, Sragen, Jarwadi, 37, warga Tangkil, Sragen, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/2/2023). Jarwadi yang usaha ayam potong meneruskan ibunya juga memiliki dua kios pemotongan unggas dari total ada 32 kios pemotongan unggas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Usaha ayam potong itu udaranya harus terbuka los. Di dalam ruang terbuka saja masih saya beri blower biar baunya berkurang. Apalagi mau ditempatkan di dalam pasar bangunan utama, saya tidak bisa membayangkan baunya ke pedagang lainnya. Apalagi ayam potong dengan pedagang grabadan itu hanya terpisah dengan sekat. Para pedagang apa ya betah dengan baru kotor itu,” jela Jarwadi.

Jarwadi memiliki enam kios untuk dagangan ayam potong dengan kapasitas 1.500 ekor. Kalau kios ini dipindah ke Pasar Sukowati jelas tidak bisa jalan karena kiosnya berukuran 3 meter 4 meter dan disekat dengan tembok. Yang tidak bisa bukan hanya orangnya, ujar dia, ayam potongnya pun juga tidak betah.

Dia mengungkapkan dalam sehari tidak hanyak 1-2 ekor ayam yang disembelih. Dia mengatakan dengan dua kios pemotongan unggas itu dalam sehari bisa memotong 500-1.000 ekor ayam.

“Kalau dipaksa di dalam pasar, karena ungkep hawanya sehingga orangnya klenger dan ayamnya juga kelenger. Penataan bangunan itu tidak dibicarakan dulu dengan pedagang,” jelasnya.

Dia mengatakan bila ayam potong itu digabung dengan pedagang burung jelas burung-burungnya bisa stres. Dia mengatakan kios ayam potong itu harus dipisah. “Kebetulan untuk kios ayam dan pemotongan unggas berlum diundi. Undian pada Jumat (3/2/2023) siang dilakukan pada toko kelontong. Seharusnya ayam potong itu digabung dengan zonasi bambu,” ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto mengatakan untuk pedagang ayam di Pasar Nglangon belum diundi. Dia berencana undian jenis dagangan unggas, ayam, daging, dan burung mungkin pekan depan.

“Iya, untuk unggas, ayam, daging, dan burung itu zonanya berdekatan tetapi terpisah dengan gerabat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya