SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang ilegal. (Bisnis/dinda wulandari)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah penambang pasir dan batu yang menggunakan alat berat di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten mendadak tiarap sejak, Senin (28/11/2022). Hal itu terjadi setelah heboh dengan cuitan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang menyinggung bekingan tambang ilegal di Klaten.

“Benar, semua tiarap. Saat ini cari material di Klaten sulit. Akhirnya lari ke Sleman. Tetapi juga tidak optimal karena aktivitas di Sleman dibatasi dari pagi hingga sore saja,” kata salah satu pelaku pemecah batu di Klaten berinisial DL kepada Solopos.com, Rabu (30/11/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sulitnya mendapatkan material itu berdampak pada kegiatan usaha dan tak bisa memenuhi permintaan dengan pemesan yang sudah menjalin kerja sama. Dia menjelaskan per hari setidaknya butuh pasokan pasir dan batu sekitar 100 rit.

Namun, sejak aktivitas pertambangan di Klaten tiarap, pasokan material di kegiatan pemecah batu hanya sekitar 20 rit. DL menjelaskan di Klaten ada sekitar 71 pengusaha pemegang izin usaha pertambangan (IUP).

“Harapannya yang sudah mengajukan izin ini bisa segera diproses dan berkegiatan pertambangan,” kata dia.

Baca Juga: Sambo Vs Kabareskrim, Ismail Bolong Menghilang Bak Ditelan Bumi

Sebagaimana diketahui, keluhan terkait aktivitas tambang ilegal di Klaten disampaikan netizen kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Mas..sampekan ke pak @jokowi untuk menindak tambang pasir ilegal yg ada di kab.klaten, lebih dari 20 titik lokasi..tp dibiarkan..@ListyoSigitP @ganjarpranowo,” tulis akun @amr715882, Minggu (27/11/2022).

Keluhan itu ditanggapi Gibran yang menuliskan.

Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan nya ngeri,” tulis @gibran_tweet.

Baca Juga: ESDM Telusuri Tambang Ilegal, Bupati Klaten Siap Tunjukkan Area Paling Bahaya

Bupati Klaten, Sri Mulyani berharap kegiatan pertambangan ilegal di wilayahnya segera ditertibkan. Orang nomor satu di Pemkab Klaten itu siap diajak berkoordinasi dengan Kementerian ESDM guna menelusuri tambang ilegal.

Hal itu disampaikan Mulyani menanggapi Kementerian ESDM mengirimkan tim ke Klaten setelah heboh cuitan Gibran terkait bekingan tambang ilegal ngeri. Meski mengaku belum ada koordinasi dari tim Kementerian, Mulyani senang curhatannya yang kemudian ditanggapi pemerintah pusat.

Mulyani kembali menjelaskan dia pernah curhat ke Gibran agar dibantu disampaikan ke Presiden Joko Widodo terkait penertiban tambang ilegal.

“Memang saya pernah cerita ke Mas Gibran agar dibantu matur ke Pak Presiden. Respons Mas Gibran dalam menanggapi aduan itu saya apresiasi. Harapan saya dengan viralnya ini segera ada tindak lanjut dengan menerjunkan tim untuk penertiban di Klaten,” kata Mulyani saat ditemui seusai menghadiri kegiatan di Al Hakim Convention Hall, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: UU Minerba-Perda RTRW Tak Sinkron, Penyebab Munculnya Tambang Ilegal di Klaten

Mulyani mengatakan penertiban kegiatan pertambangan tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Penertiban itu perlu kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Mulyani pun siap jika diajak inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pertambangan.

“Saya diajak senang sekali. Saya tunjukkan daerah yang paling rawan. Memang ada yang lokasinya itu luar biasa dalamnya dan ini tidak bisa ditoleransi lagi. Harus segera ditangani sebelum nanti timbul korban jiwa serta bencana,” kata Mulyani.

Mulyani menjelaskan jika kegiatan penggalian material tak dikendalikan akan berdampak pada kelestarian lingkungan hidup. Salah satunya bisa berpotensi mengancam sumber mata air.

Tak hanya berdampak di Klaten, dampak kegiatan pertambangan yang tak tertib hingga ke wilayah luar Klaten yakni Solo.

Baca Juga: Gibran Cuit Tambang Ilegal Ngeri, Menteri ESDM Langsung Kirim Tim ke Klaten

“Kalau di atas terus-terusan digali, sumber mata air di Klaten terancam susut. Padahal, mata air di Klaten juga mengairi ke PDAM Solo karena ambilnya di Klaten,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya