SOLOPOS.COM - Pintu gerbang Taman Sriwedari di Jl Slamet Riyadi, Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan tahun ini akan dilakukan pembersihan sejumlah lokasi di kawasan Sriwedari. Namun dia tidak mau menjelaskan dengan detail ihwal agenda pembersihan lokasi di lahan Sriwedari.

“Iya [sudah ada alokasi anggaran] untuk pembersihan beberapa lokasi yang harus kami sentuh,” tuturnya kepada Solopos.com, belum lama ini. Disinggung lokasi mana yang akan menjadi fokus pembersihan itu, Gibran menyebut Gedung Graha Wisata Niaga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Graha Wisata. Tapi mengko sik ya, aja apa-apa ditulis. Nanti jadi tidak ada element of surprise,” kata suami Selvi Ananda itu. Dengan alasan yang sama, Gibran enggan menyebutkan besaran anggaran untuk kegiatan bersih-bersih area di Sriwedari Solo itu.

“Mengko wae ya, mengko. Yang jelas itu milik kita dan akan kita sentuh, kita bersihkan. Wis, terima kasih,” ujarnya. Lebih lanjut mengenai rencana penataan kawasan Segaran Sriwedari yang sebelumnya sempat dibahas di rapat dengan DPRD, Gibran mengatakan akan dilakukan sambil jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menyatakan sentuhan untuk Sriwedari akan dilakukan satu per satu. Yang pasti, tahap awal menyasar Graha Wisata Niaga. “[Segaran] Ya karo mlaku. Itu tadi loh yang kita sebutin, Graha Wisata. Santai, santai, nanti kita garap satu-satu, mengko disentuh kabeh,” urainya.

Baca Juga: Penataan Sriwedari Solo Disebut Sudah Masuk RPJMD Gibran-Teguh

Sebelumnya, Gibran juga akan membantu penyelesaian pembangunan Masjid Taman Sriwedari. Pernyataan itu dia sampaikan saat diwawancarai wartawan seeusai menjadi pembicara Musda XV KNPI Jawa Tengah (Jateng) di The Sunan Hotel Solo, Senin (8/8/2022) sore.

Rapat Kerja di DPRD

“Pasti [membantu], di ranah hukum, di meja hijau kami kawal,” katanya. Selain itu, menurut Gibran, bila ada pihak-pihak yang akan menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) juga diarahkan ke Masjid Taman Sriwedari. “Kalau ada yang memberikan dana CSR nya pasti kami arahkan ke situ,” ujarnya.

Seperti diberitakan, rencana penataan kawasan Sriwedari Solo pernah dibahas dalam rapat kerja Komisi I DPRD Solo dan Kabag Hukum Pemkot Solo serta pemangku kepentingan di wilayah Laweyan pada Desember 2021 lalu.

Baca Juga: Gibran: Revitalisasi Taman Sriwedari Solo Tunggu Sengketa Rampung

“Tahun depan segera dibangun beberapa tempat di Sriwedari, di antaranya Segaran, kemudian juga akan dibangun semacam bonbin, tapi untuk kebun binatang dengan satwa jinak, seperti burung, onta, kijang dan sebagainya,” ungkap Ketua Komisi I DPRD Solo, Suharsono, kala itu.

Suharsono menyebut sumber dana untuk penataan Sriwedari adalah CSR dari sejumlah badan usaha milik negara (BUMN). Tapi BUMN mana saja yang akan memberikan dana CSR dan besarannya, politikus mantan anggota KPU Solo itu mengaku tak tahu.

Di sisi lain, Koordinator Ahli Waris Tanah Sriwedari, Joko Pikukuh Gunadi, menilai rencana Pemkot Solo menata dan membangun kawasan Sriwedari pada 2022 adalah bentuk kepanikan lantaran kalah dalam proses hukum.

Baca Juga: Lama Terbengkalai, Foksri Desak Pemkot Solo Revitalisasi Sriwedari

“Dengan kekalahan mereka dalam proses hukum, semuanya sudah tertutup,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (23/12/2021).

Menurut Gunadi, seharusnya semua pihak taat, tunduk, dan patuh terhadap keputusan hukum. Saat ini, menurut Gunadi, Sriwedari sudah disita pengadilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya