SOLOPOS.COM - Gibran saat mengenakan PDH meninjau vaksinasi di Kota Solo (Instagram/@pemkotsurakarta).

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut guru-guru di dua sekolah menolak disuntik vaksin Covid-19. Atas dasar itulah, ia menggelar edukasi mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) sudah di depan mata.

“Dari laporan, ada dua sekolah yang gurunya masih kurang berkenan divaksin," kata Gibran kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika sudah diberi edukasi namun tetap menolak, Gibran menegaskan tak segan meninggalkan sekolah tersebut lantaran masih banyak sekolah yang berminat. "Kalau tidak mempan ya kami tinggal saja. Yang mau divaksin masih banyak," ucapnya.

Baca Juga: Awas! Nyalakan Petasan di Solo Selama Ramadan Bisa Dijerat Hukum

Menurut Gibran, PTM yang bakal berlangsung Juli nanti termasuk di Solo mewajibkan guru disuntik vaksin Covid-19.

"Ini menyangkut masa depan bangsa, sekolah kan isinya anak masa depan bangsa. Guru harus divaksin. Kalau tidak mau divaksin, ya tidak usah PTM. [Sekolahnya mana] Ya ada lah, nanti kami pertegas. Juli sudah tatap muka,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, saat dimintai konfirmasi mengatakan guru dua sekolah itu bukan menolak disuntik vaksin Covid-19. Dua sekolah itu hanya terlambat memasukkan data guru peserta vaksinasi.

Baca Juga: Kisruh Lahan Parkir Solo Balapan: Warga Bertahan, Dirut PT KAI Temui Wali Kota

Terlambat Mengirim Laporan

“Kemarin memang ada. Saya minta sekolah untuk merekap guru yang sudah dan yang belum divaksin. Ternyata sampai deadline, sampai saya rapat dengan Pak Wali kemarin belum masuk. Saya rapatkan dengan pengawas supaya cek sekolah yang belum masuk [datanya]. Itu hanya terlambat, tapi sudah masuk. Jumat pagi, kepala dua sekolah itu sudah ke kantor [Disdik],” jelasnya.

Etty menampik dua sekolah itu menolak vaksinasi. Mereka hanya terlambat mengirimkan laporan. Kendati begitu, ia berharap guru-guru sekolah itu datang sesuai jadwal vaksin. “Kepala sekolahnya kami minta data berapa yang harus divaksin. Akhirnya sudah masuk ke data,” imbuh Etty.

Baca Juga: Efek Gempa Malang, Batu Ukuran Jumbo Nyaris Longsor Timpa 2 Rumah di Paranggupito Wonogiri

Ia mengaku sudah menyampaikan edukasi soal pentingnya vaksin bagi guru di Kota Solo sebelum memulai PTM. Sementara itu, capaian vaksinasi untuk tingkat SMP sudah 87% dan SD masih sekitar 40%. Sedangkan guru TK/PAUD di angka 20 persen.

“Totalnya memang belum ada 50 persen, yang paling besar SMP. Pokoknya masalah ini sudah selesai. Saya laporan ada yang terlambat. Memang saya laporkan ada kesulitan itu, kami menghitungnya agak sulit karena ada yang belum masuk. Tapi, kami anggap sudah bersedia, sudah memasukkan angka kok,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya