SOLOPOS.COM - Night Market Ngarsapura (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut salah satu konsep penataan kawasan Pasar Pon adalah memperpanjang lokasi Night Market Ngarsopuro di Jl Diponegoro ke selatan hingga koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu.

Kendati begitu, Gibran meminta masyarakat dan pengusaha terdampak penataan Kawasan Ngarsopuro-Jl Gatsu bersabar menunggu finalisasi detail engineering design (DED). Gibran menyatakan hal itu terkait adanya penolakan dari sejumlah pengusaha yang khawatir tempat usaha mereka sepi setelah penataan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Gibran memastikan penataan justru membuat kawasan itu makin ramai dan didatangi pengunjung. Salah satu konsep penataan adalah memperpanjang pasar malam atau night market yang selama ini menempati Ngarsopuro sampai Jl Gatot Subroto.

“Ada night market di hari-hari tertentu, nanti tergantung pematangan desain. Belum pasti akhir pekan. Nanti [disampaikan],” katanya kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).

Baca Juga: Keren Lur! Gibran Bocorkan Desain Penataan Pasar Pon-Koridor Gatsu Solo

Terkait penataan kawasan Pasar Pon Solo termasuk night market, Gibran menyebut seluruh keluhan, protes, maupun masukan dari masyarakat bakal ditampung. Putra sulung Presiden Joko Widodoo (Jokowi) itu kembali memastikan penataan bertujuan menambah destinasi wisata unggulan baru di Kota Bengawan.

“Kalau warga di situ, orang-orang punya toko di situ takut tokonya tambah sepi itu tidak mungkin. Pasti tambah ramai. Kami rombak besar-besaran, kami promosikan besar-besaran. Kontennya kami isi dengan pertunjukan-pertunjukan. Ora mungkin tambah sepi. Nanti saya jelaskan. Nanti saya kumpulkan semuanya,” bebernya.

Ihwal ketakutan motor diparkir di depan kompleks pertokoan, Gibran menyebut nantinya kendaraan pengunjung harus diparkir di Kompleks Pura Mangkunegaran. Apabila pengunjung keberatan karena jalan kaki terlalu jauh, akan ada shuttle bus atau kendaraan penjemput gratis.

Baca Juga:  Ditata Tahun Depan, Gibran: Ngarsopuro Solo Tak akan Tiru Malioboro

Keberatan Pedagang

Gibran meminta masyarakat maupun pengusaha tak khawatir dengan rencana penataan dan penambahan lokasi night market sampai Jl Gatsu Solo.

“Loading dan unloading barang oleh pedagang bisa dikondisikan kok. Urusan kecil. Nunggu gambar [desain] jadi. Kami tidak mungkin membangun kayak gini sepihak. Semua kami libatkan. Pak Sardono sebagai seniman senior [di kawasan itu] juga koordinasi terus dengan warga. Tidak mungkin tambah sepi. Tambah ramai,” tutupnya.

Sebelumnya, puluhan pemilik toko di kawasan bisnis itu keberatan dengan konsep penataan koridor Ngarsopuro dan Gatsu Solo yang rencananya dibuat mirip dengan Jl Malioboro Yogyakarta. Salah satunya, keberadaan tenda pasar malam di Jl Gatot Subroto yang dikhawatirkan menutup deretan pertokoan.

Baca Juga: Pemilik Toko Tolak Penataan Gatsu Solo, Gibran: Mereka Salah Paham!

Salah satu pemilik toko di Jl Gatot Subroto, Bobi, mengaku sudah mengirim surat kepada Pemkot. Bersama 20-an pemilik toko lain, ia mengajukan tanda tangan keberatan apabila pada akhir pekan Jl Gatot Subroto dijadikan night market seperti Ngarsopuro. Tenda pedagang kaki lima (PKL) untuk pasar malam itu dikhawatirkan mengganggu pelanggan yang akan berkunjung ke toko.

“Kalau melihat pasar malam di Ngarsopuro, mulai siang, orang sudah mulai pasang tenda. Padahal saat akhir pekan, banyak pelanggan yang berkunjung ke toko. Mereka akan kesulitan parkir, karena ada tenda-tenda itu,” katanya, Senin (20/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya