SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Mariyana Ricky PD)

Solopos.com, SOLO — Hampir setahun jadi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku mendapatkan gaji Rp6 juta per bulan dari pemerintah. Walau menyandang status sebagai putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), gaji bulanan yang Gibran terima sesuai aturan yang berlaku.

Dalam sesi wawancara di kanal Youtube cokrotv yang diunggah pada Sabtu (5/2/2022) malam, Gibran Rakabuming terang-terangan menyebut gaji bulanannya sekitar Rp6 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Semua pasti tahu gaji saya Rp6 juta sekian. Kalau saya bicara gaji pasti banyak yang komentar tunjangannya kan banyak. Yang namanya gaji, tunjangan pasti habis, kita kembalikan lagi ke warga. Kan sudah hampir 10 tahun di swasta ya udah cukup lah. Yang namanya gaji pasti selama ini saya berikan beras untuk warga,” ujarnya.

Baca Juga: Diledek Kaesang, Segini Hlo Gaji Gibran Jadi Wali Kota Solo

Beras-beras yang dibeli dari gaji sebagai Wali Kota Solo itu selalu dibawa Gibran di mobil dinasnya Toyota Innova warna putih. Bahkan kabin belakang mobil dinas itu sengaja dimodifikasi agar bisa mengangkut lebih banyak beras kemasan.

Ketika bertemu warga Solo yang membutuhkan, beras-beras itu diberikan. Seperti untuk penarik becak atau warga kampung.

“Di mobil selalu sedia beras, kalau ada pengemudi becak kita kasih, mampir ke kampung saya tinggali beras. Kadang [gaji bulanan] juga untuk membantu biaya sekolah siswa, membayar rumah sakit. Karena memang sedari awal komitmennya tidak mengambil gaji, kita kan hidupnya tidak dari gaji Wali Kota,” kata laki-laki 34 tahun itu.

Baca Juga: Berapa Sih Gaji Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo?

Penurunan Pendapatan

Gibran lantas bercerita dirinya sejak awal menyadari konsekuensi berupa penurunan pemasukan atau pendapatan ketika terjun ke dunia politik. Sehingga ia bisa menerima kondisinya sekarang. Tak hanya soal gaji, sebagai wali kota Gibran juga berkomitmen tidak mengambil fee apa pun dari berbagai penerbitan perizinan seperti yang biasanya ada dalam proses keluarnya izin usaha.

“Kita bukannya mau jadi malaikat atau sok baik ya. Saya kira paling tidak kita menjadi manusia yang berguna untuk banyak orang. Dulu saat jadi pengusaha saya berguna untuk para pegawai saya dan keluarganya. Kalau di sini [jadi Wali Kota] saya bisa insya Allah membantu 500.000 orang di Solo. Ya pengin membantu saja,” sambungnya.

Baca Juga: Gibran soal Gaji Wali Kota Solo: Bukannya Tidak Diambil, Tapi…

Lebih jauh, Gibran menekankan pentingnya seseorang yang akan terjun ke dunia politik atau menjadi kepala daerah untuk terlebih dulu mapan secara ekonomi. Sebab kalau hanya mengandalkan hidup dari gaji bulanan, kepala daerah bisa tergoda dengan banyaknya tawaran menggiurkan yang datang, termasuk fee perizinan.

“Masuk ke dunia ini harus siap melepas kesenangan-kesenangan tadi. Memang sudah barus mapan dulu. Kalau enggak, lihat kanan kiri pasti tergoda. Oh ternyata kalau tandatangan perizinan bisa dapat fee atau apa, dapat duit dari pengusaha. Saya yakin orang-orang seperti itu cepat atau lambat pasti akan ketahuan,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya