SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka dan FX Hadi Rudyatmo (Rudy) bertemu di luar Stadion Manahan, Solo, Sabtu (15/2/2020) malam. (Istimewa/Tim Gibran)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menilai pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang menyiratkan kesiapannya maju sebagai calon gubernur (cagub) 2024, sebagai sikap yang tepat.

Sebagai kader PDIP, Gibran memang harus siap bila ditugaskan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di mana pun. Pernyataan itu disampaikan Rudy, panggilan akrabnya, saat diwawancara, Senin (23/1/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya selaku kader partai, setiap kader partai, kalau ditugaskan oleh Ketua Umum [PDIP] tidak ada kata tidak siap. Harus siap melaksanakan,” ungkap dia di sela-sela kegiatan di Taman Sunan Jogo Kali (TSJK) Pucangsawit, Jebres.

Politikus senior yang pernah menjadi Wali Kota Solo dua periode itu juga menyatakan siap untuk membimbing Gibran, bila diminta oleh yang bersangkutan. Tapi bila tidak diminta sumbang saran, dia akan bersikap diam.

“Saya kan orangnya tidak sulit. Semua kader di Solo, kalau minta masukan saya beri. Tapi kalau sudah merasa pintar, dan tak minta masukan, tapi kalau ada kekeliruan, saya baru memberi saran dan mengingatkan,” urai dia.

Disinggung anggapan sebagian kalangan bahwa Gibran masih terlalu muda dan masih butuh banyak pengalaman memimpin, Rudy menilai harus objektif. Dia tidak mau mengomentari penilaian-penilaian yang tak objektif.

“Mau bicara muda atau tua, yang objektif yang harus dilakukan. Jadi penilaian-penilaian yang tidak objektif saya tak mau mengomentari. Sebagai kader muda atau tua kalau ditugasi Ketum hukumnya wajib melaksanakan,” kata dia.

Ihwal penugasan untuk Gibran di Pilkada 2024, Rudy menekankan menjadi kewenangan atau keputusan Megawati. Entah itu di DKI Jakarta atau Jateng. Tapi di mana pun Gibran ditempatkan, PDIP siap memenangkan.

“Tergantung yang menugaskan. Mbak Mega menugaskan Mas Gibran di mana. Kalau di DKI Jakarta ya kami perjuangkan, kalau di Jateng ya kita perjuangkan,” terang laki-laki yang pernah menjadi pendamping Jokowi di Solo itu.

Disinggung kemampuan atau kapasitas Gibran untuk memimpin sebuah provinsi, Rudy bercerita pengalamannya disepelekan orang saat akan menggantikan Jokowi sebagai Wali Kota Solo. Kemampuan Rudy dipertanyakan.

“Sama seperti saya dulu saat Pak Jokowi jadi Gubernur DKI, Rudy apa mampu, kan begitu. Ya boleh saja kan, hanya dua kata, mampu atau tidak, kan begitu. Saya juga pernah dikatakan tidak mampu, ya ndak apa-apa, belajar,” aku dia.

Rudy menjadi terpacu membuktikan dengan adanya pandangan yang menyepelekan dia. “Bagi saya kalau dikatakan tidak mampu, saya harus mampu. Jangan sampai penugasan justru membawa dampak negatif bagi partai,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya