SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat membacakan Nota Penjelasan Rancangan KUPA-PPAS APBD Perubahan 2021 melalui Zoom, Jumat (16/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendapat gelar Pangeran dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Lengkapnya, Kanjeng Pangeran atau K.P. Gibran Rakabuming Widura Nagoro.

Pengageng Parentah Keraton Solo, K.G.P.H. Dipokusumo atau Gusti Dipo, mengatakan pemberian gelar merupakan tata cara adat tradisi dari keluarga Keraton bagi tokoh yang memiliki kedudukan, pengaruh, dan kepedulian terhadap Keraton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Salah satunya, ya, pejabat, yakni Wali Kota Solo yang dapat gelar dari Sinuhun. Asmane Kanjeng Pangeran Gibran Rakabuming Widura Nagoro,” kata dia, kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Iuuuhhhh… Air Sungai Bengawan Solo di Sragen Hitam Pekat Seperti Oli, Bau Busuk

Ekspedisi Mudik 2024

Arti dari nama dan gelar pangeran untuk Gibran tersebut, menurut Gusti Dipo, yakni sebagai panutan. “Tahu kan Widura? Itu tokoh wayang Mahabharata, cagar budaya dunia. Semoga menjadi pemimpin yang bisa ngayomi, ngayemi masyarakat. Intinya begitu,” ungkapnya.

Penganugerahan gelar disampaikan langsung oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, S.I.S.K.S. Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi di Bangsal Parasdyo. Awak media dilarang meliput kegiatan tersebut. Usai menerima gelar, Gibran menyebut pemberian gelar pangeran itu merupakan suatu kehormatan baginya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada keluarga Keraton.

“Sempat bertemu dengan Sinuhun, alhamdulillah, tadi memberikan beberapa arahan kepada saya. Beliau berharap kawasan Keraton ini bisa tertata lagi dan beliau percayakan kepada saya untuk menata,” ujar Gibran.

Baca juga: Sejarah Daging Anjing Jadi Kuliner di Solo

Mengenai pemberian gelar itu, Gibran mengaku tidak ada pemberitahuan sebelumnya sehingga ia pun tidak melakukan persiapan apa pun.

“Itu tadi enggak direncanakan, saya malah enggak tahu, ini juga salah kostum tadi saya,” ujarnya, yang sedang mengenakan seragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Ditanya soal pertemuannya dengan Sinuhun, ia menyebut ihwal revitalisasi Keraton. Sejumlah bangunan di kompleks cagar budaya itu tampak rapuh.

Baca juga: Daftar 25 Wilayah Rawan Tsunami di Pulau Jawa, 4 di Jateng Termasuk Wonogiri

Pengamatan Solopos.com, salah satu blandar di Sitihinggil tampak harus disangga. Belum lagi, sejumlah cat bangunan yang sudah usang dan munculnya tanaman liar di gapura menuju Keraton.

“Revitalisasi keraton juga menjadi salah satu arahan Sinuhun. Nanti, kami akan bicarakan lebih lanjut lagi. Soal wisata, meskipun Keraton juga menjadi destinasi wisata, tapi Museum Keraton belum boleh dibuka untuk umum karena masih PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” jelas Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya