SOLOPOS.COM - Psikolog Politik UNS Solo, Abdul Hakim. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Kunjungan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani ke Solo untuk bertemu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (27/5/2023) terkesan politis.

Pasalnya pertemuan itu berlangsung sepekan setelah bakal calon presiden (Capres) dari partai Gerindra, Prabowo Subianto makan bersama dengan Gibran di di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak hanya Gibran, Prabowo juga disambut oleh sukarelawan Jokowi dan langsung menyatakan dukungannya ke eks menantu Presiden Soeharto itu. Sontak, kunjungan Puan Maharani dikaitkan dengan dinamika politik menjelang pileg dan pilpres 2024.

Pengamat psikologi politik dan akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim menganggap pertemuan Puan dan Gibran merupakan negosiasi politik antara kubu Jokowi dan kubu Megawati pasca pencapresan Ganjar Pranowo.

Menurut dia, sikap Paun mewakili ibunya yang merupakan Ketua Umum PDIP, Megawati dan langkah Gibran mewakili sikap ayahnya Presiden Jokowi. 

“Saya melihat Gibran ini yang menjadi striker dari kubu Pak Jokowi dan manuver-manuver yang dilakukan oleh Gibran menggambarkan sikap Pak Jokowi secara umum,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/5/2023).

Abdul memperkirakan Puan Maharani membawa pesan politik kepada Gibran, yang merupakan representasi sikap politik Jokowi. Apalagi menurutnya, masih ada ketegangan di internal PDIP pasca deklarasi pencapresan Ganjar Pranowo.

“Jadi ketegangan yang dimulai dari pencapresan Ganjar, tarik menarik antara Bu Mega dan Pak Jokowi, berlanjut setelah pencapresan kemarin. Kan kita mendengarkan rumor bahwa deklarasi Ganjar itu tanpa melibatkan Pak Jokowi,” kata dia.

Terlebih, menurut dia, terdapat penegasan dari Ketum PDIP, Megawati yang menyebut  presiden adalah petugas partai. Dia membaca pernyataan itu terkesan meremehkan kekuatan politik Jokowi dan jejaring relawannya.

“Sehingga deklarasi sebagian relawan Gibran [dan Jokowi] ke Prabowo saya baca sebagai cara unjuk gigi, ini lo kami juga punya kekuatan yang bisa bergerak di luar partai. Apalagi ditambah dengan pernyataan Gibran, kalau dia mendapat perintah untuk mengumpulkan relawan akan dilakukan juga, bahkan mungkin [suaranya] akan lebih banyak ke Ganjar,” lanjut dia.

Abdul melihat kubu Jokowi berusaha menunjukkan bahwa mereka memiliki daya tawar politik yang tinggi melalui sukarelawan yang tidak terikat pada struktur partai. Maka, menurut dia, kunjungan Puan merupakan proses negosiasi agar sukarelawan bisa sejalan dengan PDIP yang mengusung Ganjar sebagai capres. 

“Tentu dia membawa pesan-pesan dari Bu Megawati, apakah nanti pesan yang disampaikan Puan itu mampu meyakinkan Gibran untuk mendukung capres dari PDIP,” kata dia.

Bersamaan dengan itu, Puan Maharani dan Gibran Rakabuming Raka sejak Sabtu (27/5/2023) malam mengunjungi beberapa tempat di Solo. 

Keduanya bermalam minggu di Solo Paragon, makan malam di Bestik Darmo, lalu menonton konser Dewa 19 di Edutorium UMS Solo.

Agenda Puan Maharani di Solo berlanjut sampai hingga Minggu (28/5/2023). Kedua politikus dari PDIP dijadwalkan itu mengunjungi Car Free Day Slamet Riyadi dan Solo Safari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya