Solopos.com, SOLO — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjajal jalur kereta rel listrik atau KRL Solo Balapan-Palur, Kamis (26/5/2022).
Kementerian Perhubungan berencana mengoperasikan KRL Solo Balapan-Solo Jebres-Palur mulai pekan pertama Juli 2022. Pantauan Solopos.com, Gibran dan Budi Karya menjajal KRL dari Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Palur. Rute KRL sepanjang 6,8 kilometer. Kereta berjalan mulai pukul 13.49 WIB dan tiba di Stasiun Palur sebelum pukul 14.00 WIB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Pekerjaaan sudah relatif selesai. Insyaallah bulan Juli mulai [operasional KRL]. Ini menunjukkan konsistensi kami bahwa aglomerasi tak terbantahkan. Satu kota dengan kota sekitarnya harus dihubungkan dengan angkutan massal,” kata Budi saat menjajal KRL Solo Balapan-Palur, Kamis.
Dia mengklaim layanan KRL digemari masyarakat salah satunya dengan jumlah penumpang KRL Solo-Jogja meningkat 50 persen selama periode Lebaran 2022. Angkutan aglomerasi harus dilakukan baik angkutan kereta, bus, atau jenis angkutan lainnya.
“Saya nanti akan mengoordinasi angkutan tak hanya Solo namun di Bandung, Surabaya. Solo dengan Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten,” jelasnya.
Baca Juga: 2 Hari Diuji Coba, Jalur KRL Solo Balapan-Palur Sudah Siap?
Menurut Budi, jumlah kendaraan pribadi yang meningkat bisa berdampak pada kemacetan lalu lintas. KRL merupakan solusi dengan ramah lingkungan.
Sementara itu, saat sampai di Stasiun Palur, Budi dan Gibran sempat singgah untuk mendengar paparan mengenai rencana pengembangan jaringan elektrifikasi dan layanan KRL Solo Balapan-Palur yang terintegrasi dengan KRL Solo-Jogja.
Progres fisik kumulatif elektrifikasi Solo Balapan-Palur mencapai 84,33 persen. Sementara pembangunan jalur ganda kereta api (KA) Solo-Semarang fase I mencapai 9,185 persen dan ditargetkan selesai triwulan pertama 2024.
Baca Juga: Elektrifikasi Jalur KRL Stasiun Solo Balapan-Palur Sudah 73% Lur
Elektrifikasi
Selanjutnya ada upaya peningkatan lalu lintas Solo-Wonogiri untuk mendukung angkutan KA perintis Batara Kresna relasi Purwosari- Wonogiri. Kegiatannya berupa penggantian rel semula R42 menjadi R54.
Kemudian penggantian bantalan besi menjadi bantalan beton dan mengintegrasikan KA Batara Kresna dengan KRL serta KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS).
Kemudian ada elektrifikasi Stasiun Palur sampai Kedungbanteng dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Selain rencana elektrifikasi jalur KA BIAS.
Baca Juga: KRL Solo-Palur Segera Beroperasi, Bisa Diperpanjang Sampai ke Sragen?
Sementara jumlah perjalanan KRL Solo-Jogja mencapai 20 perjalanan/hari dan 24 perjalanan pada akhir pekan. Rata-rata penumpang sebanyak 11.815/hari dan telah mengangkut 3.153.475 penumpang sampai Februari 2022.
Gibran menjelaskan uji coba jalur KRL Solo Balapan ke Stasiun Palur cukup baik. Pemkot Solo menyambut baik tambahan jalur KRL Solo Balapan-Palur.
“Yang pasti dampaknya sangat baik sekali. Ada prediksi tambahan traffic-nya sampai 12 persen. Saya kira bakal lebih dengan harga terjangkau dan fasilitas yang baik, AC dingin, KRL bersih, dan tepat waktu,” paparnya.
Baca Juga: Asyik, Overpass Jl DI Pandjaitan Solo Sudah Dibuka Luur
Menurut Gibran, Solo Balapan-Palur bakal mempermudah para penumpang yang naik layanan BST maupun KRL. Salah satu penglaju dari Jogja yang bekerja di Solo, Fahmi, 32, mengatakan biasa menggunakan bus sebelum beralih ke KRL.
Menurutnya, layanan KRL nyaman dan mudah untuk bertransaksi. “KRL sampai Palur bagus sekali. Bila perlu layanan KRL se-Jawa jalan,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
