SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka. (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Keseriusan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020 menimbulkan kekhawatiran munculnya dinasti politik baru di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang baru akan berakhir 2024 mendatang. Meski sebenarnya tak ada aturan yang melarang anggota keluarga pejabat publik ikut dalam kontestasi pilkada.

Sejumlah politikus dan pengamat politik telah mengakui anggapan publik terhadap majunya Gibran Rakabuming sebagai calon Wali Kota 2020-2025 di Pilkada Solo sebagai politik dinasti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena itu, pengamat politik dan pendiri lembaga KedaiKOPI, Hendri Satrio, menyarankan agar Gibran tak mencalonkan diri untuk jabatan politik sebelum ayahnya, Presiden Jokowi, menyelesaikan periode jabatannya.

"Mas Gibran atau Bang Bobby [Nasution] boleh gak maju Pilkada? Oh Boleh, bahkan mungkin akan menang mudah," kicaunya di akun Twitter @satriohendri, Minggu (27/10/2019).

Gibran Rakabuming Disuruh Megawati Baca Buku, Sinyal Apa?

Hendri pun membandingkan dengan era presiden RI periode sebelumnya di mana tidak ada anak mereka yang menjadi kepala daerah. Bahkan di era Orde Baru, tidak ada anak Presiden Soeharto kala itu yang menjadi wali kota.

"Tapi alangkah indahnya bila... tunggu ayahanda selesai bertugas (ada loh yang 32 tahun berkuasa, anaknya gak ada yang dijadiin walikota, padahal gampang kalo mau) #Hensat."

Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo, Relawan Jokowi: Dia Tak Seperti Jokowi!

Dalam sebuah pernyataannya yang disiarkan oleh TVOne seperti dalam video yang diunggah di akunnya tersebut, Hendri enggan menjustifikasi langkah Gibran tersebut akan menjadi politik dinasti atau tidak. Namun apapun itu, dia meminta Gibran menunggu periode pemerintahan Jokowi selesai.

"Politik dinasti fifty-fifty. Kalau menurut saya sebagai warga negara, [Gibran] boleh [mencalonkan diri]. Tapi alangkah baiknya tunggu setelah Pak Jokowi selesai menjalankan tugasnya sebagai presiden," kata dia.

Sangar! Umbul Ponggok Klaten Dikagumi Media Inggris dan China

"Itu akan lebih cantik lagi. Pada saat Anda menang atau kalah, Anda akan lebih dihargai sebagai sosok yang mencintai demokrasi. Daripada saat ini apapun alasannya pasti akan dianggap sebagai pendompleng kekuasaan yang bisa mencederai demokrasi itu sendiri."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya