SOLOPOS.COM - Warga melihat mobil dinas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, diparkir di halaman SD Negeri Nusukan Barat 113, Solo, Selasa (9/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SDN Nusukan Barat No 113 Solo kembali dilanjutkan setelah hasil tes swab guru dan siswa seusai temuan pelanggaran protokol kesehatan di sekolah itu, Selasa (9/11/2021), semuanya negatif Covid-19.

Namun, pelaksanaannya bakal terus diawasi. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan catatan khusus tentang pentingnya taat protokol kesehatan (prokes) meskipun pandemi Covid-19 makin terkendali. Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menegaskan guru dan staf sekolah wajib mengenakan masker.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kalau kedapatan tidak memakai masker lagi, Gibran bakal mengulang swab massal di sekolah tersebut untuk memastikan semuanya negatif Covid-19. “Enggak ada sanksi [kalau SDN Nusukan Barat No 113 Solo mengulang lagi], yang jelas akan saya swab. Karena pengin memastikan murid negatif [Covid-19] semua,” terangnya saat diwawancarai wartawan, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Round Up: Guru Tak Pakai Masker, Satu Sekolahan di Solo Dites Swab

Selanjutnya, sekolah maupun masyarakat tak boleh lengah. Khususnya untuk PTM, anak-anak sekolah dasar (SD) harus dijaga dengan baik mengingat mereka sangat rentan terpapar Covid-19 karena belum divaksin.

Anak-Anak Tidak Kebal Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Gibran kembali memarkirkan kendaraan dinasnya di halaman sekolah yakni SDN Nusukan Barat No 113 Solo pada Selasa (9/11/2021) pagi. Hal itu sebagai peringatan lantaran ia kecewa ada guru di sekolah itu yang tak memakai masker saat PTM.

Buntutnya, seluruh siswa dan guru yang berada di lingkungan sekolah harus tes swab antigen. Belakangan diketahui hasilnya negatif sehingga PTM terbatas bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Guru-Siswa SDN Nusukan Barat No 113 Abai Prokes, Ini Kata Disdik Solo

Dokter anak di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, Dikahayu, saat wawancara dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu, menegaskan anak-anak tidak kebal Covid-19. Dampak virus ini pada anak-anak mungkin memang tidak terlalu signifikan seperti orang dewasa.

Bahkan ada yang tanpa gejala. Namun, anak-anak berpotensi menjadi pembawa atau carrier Covid-19. “Anak-anak bisa tidak ada gejala, tapi ini yang bahaya karena dia justru menularkan. Lebih berbahaya apabila menularkan ke orang lansia,” kata Dikahayu, Sabtu (6/11/2021).

Lebih lanjut, Dikahayu mengatakan saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan penyuntikan vaksin Covid-19 Coronavac untuk anak usia 6-11 tahun. Sementara anak remaja usia 12 tahun ke atas telah lebih dulu divaksin sejak beberapa bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya