SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka memakai baju dengan logo PDIP saat akan mendaftar sebagai calon wali kota Solo di Kantor DPD PDIP Jateng di Kota Semarang, Kamis (12/12/2019) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Bakal calon wakil wali Kota (cawali) Solo dari PDI Perjuangan (PDIP), Gibran Rakabuming Raka, melakukan dialog dengan puluhan seniman lukis dan purwarupa Solo di kawasan eks Pujasari Sriwedari, Laweyan, Solo Senin (14/1/2020) siang WIB.

Dalam kesempatan itu Gibran mendengar dan mencatat masukan dari peserta diskusi yang menginginkan digeliatkannya kembali potensi seni lukis daerah. Salah satunya dengan penyediaan ruang pamer (galeri) karya mereka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jelang Imlek, Permintaan Buah Impor di Solo Melejit

Ekspedisi Mudik 2024

Para seniman juga menilai pentingnya sebuah wadah berkegiatan bersama seperti biennale atau pameran seni skala besar. Kegiatan semacam itu sudah beberapa kali digelar di kota-kota besar seperti Jogja, Bandung dan Surabaya.

“Saat di Jogja, Bandung, Surabaya sudah ada biennale, di Solo belum sekali pun. Seniman Solo tidak punya wadah acara. Padahal menurut saya biennale ini sangat mendasar bagi teman-teman seniman,” ujar Gigih Wahyono, peserta dialog.

Dia juga mengusulkan digelarnya Festival Kesenian Solo seperti yang sudah dilakukan di Jogja. Dalam event itu semua kesenian bisa terlibat dan mempunyai efek domino di sektor okupansi hotel, konsumsi kuliner hingga suvenir khas.

“Aspek infrastruktur yang sudah usang seperti ini [Pujasari Sriwedari] sangat tragis karena Solo penyeimbang Jogja. Bila kegiatan seniman ada terus, bukan tak mungkin bisa hidup. Ini masukan, mudah-mudahanan bs dipikirkan,” urai dia.

Penuturan senada disampaikan, Sulistyo yang merupakan seniman lukis Solo. Dia menilai keberadaan infrastruktur berkesenian dan wadah berkegiatan sangat penting. Pemerintah memegang peran penting dalam hal itu.

Demo Pro & Kontra Anies Baswedan Pecah di Balai Kota Jakarta

Dia mencontohkan event Solo International Art Camp yang digelar tanpa dukungan layak dari pemeritah. “Jadinya ya agak keteteran. Padahal kegiatan ini sudah kami gelar tahun 2016 dan 2018. Tahun ini kami akan gelar lagi,” kata dia.

Sulistyo tetap menjalankan Solo International Art Camp 2020 karena memang dibutuhkan para seniman lokal. Sejauh ini sudah ada seniman dari sembilan negara yang menyatakan ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Sedangkan Gibran Rakabuming mengaku sudah mencatat seluruh masukan dari para seniman. Semua aspirasi seniman akan ditindaklanjuti. “Ada masukan tentang galeri untuk pameran karya dan masukan-masukan lainnya,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya