SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Senin (31/10) kemarin, penduduk bumi telah mencapai tujuh miliar. Sesosok bayi mungil bernama Danica May Camacho yang lahir di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Filipina, ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bayi ke-tujuh miliar yang lahir di dunia. Sebuah spanduk menyambut kelahiran bayi ketujuh miliar terpasang di ranjang bayi.
   
Penduduk keenam miliar, Lorizze Mae Guevarra yang dilahirkan pada 1999, juga turut menyaksikan kelahiran Danica. Sebuah angka yang sangat fantastis, terlebih, pertambahan satu miliar jumlah penduduk tercapai hanya dalam rentang waktu yang sangat singkat, yakni 12 tahun.
   
Ledakan jumlah penduduk di bumi memang tak bisa dielakkan lagi, tak terkecuali di Tanah Air. PBB, jauh-jauh hari telah memperingatkan kepada semua pemerintahan di dunia agar terus mengendalikan jumlah penduduknya. Ibarat dua sisi mata uang, ledakan jumlah penduduk juga memunculkan harapan sekaligus ancaman bagi kehidupan di dunia. Dari segi positif, pertambahan jumlah penduduk jelas memunculkan harapan, di antaranya naiknya angka harapan hidup dan semakin majunya ilmu pengetahuan di dunia. 
 
Di sisi lain, laju pertambahan jumlah penduduk dunia juga dianggap sebagai ancaman yang serius yang bisa memicu terjadinya krisis di berbagai sektor, seperti pangan, kesehatan, sandang, energi, permukiman dan berbagai sektor lainnya.
   
Tak salah jika kemudian PBB terus mengingatkan kepada semua negara di dunia untuk terus mewasdapai dampak bertambahnya jumlah penduduk ini.
   
Di Tanah Air, yang jumlah penduduknya berada di peringkat empat terbesar di dunia, juga tak luput dari permasalahan ini. Lonjakan jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun, telah memunculkan berbagai persoalan baru. Sejumlah masalah pokok seperti ketersediaan pangan, sandang, papan dan kesehatan, merupakan masalah yang tak bisa dihindarkan lagi. Jika masalah pokok tersebut tak bisa diatasi, bisa dipastikan, sejumlah masalah seperti kemiskinan, angka pengangguran, dan sejumlah masalah lain akan langsung mengadang.
   
Sejatinya, pemerintah Indonesia telah mempunyai formula untuk mengantisipasi ledakan jumlah penduduk, yakni dengan adanya program Keluarga Berencana (KB). Program KB ini merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan mengajak masyarakat membatasi jumlah keluarga demi mewujudkan keluarga yang kecil, bahagia dan sejahtera sesuai kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan melihat berbagai dampak yang bisa muncul, sudah satnya program KB kembali digalakkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya