SOLOPOS.COM - Gianluca Pandeynuwu (Istimewa/Persis Solo Official)

Solopos.com, SOLO – Gianluca Claudio Pandeynuwu sukses menunjukkan performa terbaiknya saat mendapatkan debut mengawal gawang Persis Solo melawan PSM Makassar beberapa waktu lalu.

Gianluca berhasil mencatatkan penyelamatan gemilang meskipun gagal membawa Persis Solo meraih kemenangan dan harus puas berbagi skor 1-1.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski menjadi pilihan kedua di kubu Laskar Sambernyawa, anak dari legenda sepak bola Manado, Hendra Pandeynuwu itu tetap bisa memberikan rasa aman bagi gawang Persis Solo.

Tercatat, sudah dua laga resmi yang dia mainkan, satu laga saat Piala Presiden dan satu laga di kompetisi Liga 1.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sangat bersyukur diberi kesempatan dan bisa memberikan yang terbaik untuk Persis Solo melawan PSM Makassar lalu,” kata Gianluca dalam keterangannya, Jumat (21/10/2022).

Sosok yang mengidolakan Buffon itu sudah beberapa kali berpindah-pindah klub profesional. Dia pernah membela Persminsel, PSKT Tomohon, Borneo FC, dan PSPS Pekanbaru.

Baca Juga: Profil Aulia Ramadhan: Pesaing Taufiq di Sektor Gelandang Bertahan Persis Solo

Gianluca bahkan sempat merasakan atmosfer Stadion Manahan saat membela PSPS Pekanbaru.

“Pernah punya pengalaman menghadapi Persis Solo pada tahun 2017 di Manahan. Saya merinding saat itu,” kata dia.

Kiper berusia 24 tahun yang membela Borneo FC musim lalu itu berhasil mencatatkan clean sheet dalam tujuh  pertandingan, performa tersebut berhasil membawa klub lamanya bertengger di posisi keenam klasemen akhir.

Baca Juga: Persis Solo Pastikan Jalani Dua Uji Coba di Jawa Timur Akhir Pekan Ini

Meski kini sukses sebagai kiper, Gianluca ternyata pada awalnya bercita-cita menjadi seorang striker. Dia bercerita, saat anak-anak memiliki postur besar sehingga teman-temannya memintanya sebagai penjaga gawang.

Lewat arahan orang tuanya, Gianluca bisa menjadi seorang penjaga gawang profesional. Gianluca juga mengungkapkan perihal namanya yang seolah nama orang Eropa.

“Saya asli Indonesia, nama diambil dari final Piala Dunia 1994, Itali Vs Brasil, nama kiper Italia Gianluca kalau Brasil, Claudio. Jadi digabungkan dari dua kiper itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya