SOLOPOS.COM - Gerobak Nasgor terpasang di Tugu Desa Jrakah, Pemalang (Detik.com)

Solopos.com, PEMALANG -- Sebuah gerobak nasi goreng terpasang setinggi 5 meter di pintu masuk Desa Jrakah, Kecamatan taman, Pemalang. Pemandangan yang unik terlihat saat warga melintas di Jl. Pancaniti, Desa Jrakah, Kecamatan Taman, Pemalang.

Bagaimana tidak? Sebuah gerobak nasi goreng lengkap dengan wajan, telur, botol kecap juga tampak mengisi gerobak tersebut. Sepintas terlihat gerobak tersebut sengaja ditaruh di atas bangunan setinggi 5 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip Detikcom, Kepala Desa Jrakah, Kecamatan Taman, Taryono, menceritakan tentang gerobak pedagang nasi goreng yang terpasang di bangunan seperti sebuah tugu peringatan. "Itu adalah tugu nasi goreng. Kami buat swadaya warga selama hampir satu bulan lamanya," kata Taryono.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : 42 Dai Kamtibmas Pemalang Ikut Cegah Bibit Radikalisme Di Pondok Pesantren

Ada alasannya, kenapa dibuat tugu gerobak nasi goreng di jalan masuk Desa Jrakah tersebut. "Jadi, disini 20 persen lebih didominasi warga yang bekerja sebagai pedagang nasi goreng. Jualannya hampir merata dari Jakarta hingga Kudus, bahkan ada di Kalimantan dan Riau. Saya sendiri juga sebelumnya, pedagang nasi goreng. Sebelum jadi kepala desa saya jualan di Karawaci, Tangerang," tuturnya.

Dia mengaku berjualan nasi goreng sejak tahun 1993 sampai 2006 di Tangerang itu. Kemudian di Tahun 2007, dia mencalonkan diri jadi Kades Jrakah dan terpilih. Menurutnya dari jumlah warga Desa Jrakah sekitar 8.000-an itu, 20 persennya merupakan pedagang nasi goreng.

Selebihnya aneka ragam pekerjaan dari petani, pedagang, karyawan swasta ataupun pegawai. "Karena warganya lebih dari 20 persen pedagang nasi goreng inilah kami sepakat agar tugu masuk desa mempunyai karakter yang sama yakni gerobak nasi goreng," kata Taryono.

Baca Juga : Candi Batur Pemalang, Rumah Ribuan Monyet Yang Sarat Mitos Pantangan

Gerobak nasi goreng itu dibuat sedemikian rupa, mirip dengan aslinya. Hanya saja, bila gerobak yang asli berbahan kayu, tugu gerobak ini terbuat dari besi. "Itu bahannya besi. Rodanya asli, botol juga. ini agar awet bila terkena panas atau hujan tidak keropos. Wajannya juga asli wajan," jelas Taryono.

Untuk membuat tugu itu, warga swadaya sukarela hingga terkumpul uang sebesar Rp 50 jutaan. "Tugu tersebut ikon warga Jrakah. Tujuannya memberi semangat para pejuang nasi goreng untuk tetap semangat bekerja kendati di tengah-tengah pendemi Covid-19  seperti saat ini," tambahnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya