SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Partai Gerindra meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendisiplinkan kader Partai Demokrat yang sering mengeluarkan pernyataan tak bersahabat dan membuat SBY banyak dimusuhi.

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokman, terkait pernyataan pengurus Partai Demokrat Rachland Nashidik, yang mengatakan mengajak Prabowo masuk kabinet seperti menggunakan jasa joki 3 in 1.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini merupakan suatu pernyataan yang tidak bersahabat dan membuat SBY banyak musuh. Pernyataan ini seolah mengabaikan fakta politik yang sebenarnya. Gerindra tidak pernah mengemis agar dimasukkan ke dalam koalisi dan diberi jatah menteri. Isu dimasukkannya Gerindra ke koalisi dan diberi jabatan menteri justru awalnya dari politisi-politisi Demokrat sendiri,” seru Habiburokman dalam rilisnya, Rabu (9/3/2011)

Habiburokman juga mempertanyakan dalam kapasitas apa Rachlan Nashidik mengeluarkan pendapat itu karena secara jelas sikap resmi Partai Demokrat sama sekali tak pernah mengeluarkan pernyataan serupa.

“Kami dapat informasi ada pihak-pihak yang tidak senang jika Gerindra bergabung dengan koalisi. Hal tersebut terkait dengan program Gerindra. Pihak tersebut secara sistematis melakukan penghambatan bergabungnya Gerindra dalam koalisi. Karena antara Prabowo dan SBY selama ini tidak pernah ada konflik apapun, maka isu HAM selalu dibawa-bawa,” ucapnya.

Lebih jauh Habiburokman mengatakan Ketua Umum Gerindra sendiri sama sekali tidak terusik dengan pernyataan Rachland Nashidik. “Ketika menerima saya Prabowo hanya berpesan kader Gerindra berkonsentrasi melaksanakan program perjuangan partai yang pro wong cilik,” tutupnya.

Untuk itu Partai Gerindra meminta kepada SBY untuk bisa mendisplinkan kader-kader demokrat yang sering mengeluarkan pernyataan yang memancing kemarahan dari anggota koalisi lainnya. “Agar tidak terus direpoti dengan masalah ribut ribut antaranggota koalisi partai pendukung pemerintahan, sebaiknya SBY mendisiplinkan para kader kader demokrat dalam tindak tanduknya dan jangan asal bunyi alias Asbun yang kemudian bisa merepotkan pemerintahn SBY sendiri,” tegas Habiburokman.

Sebelumnya, Rachland Nashidik, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Partai Demokrat, menyatakan tidak benar jika Prabowo Subianto masuk kabinet akan memberikan impunitas pada ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Menurut Rachland, Prabowo itu bak joki 3 in 1 saja.

“Mengajak Prabowo masuk kabinet itu seperti menggunakan jasa joki 3 in 1, membantu mengatasi keadaan, tapi bila disemprit polisi di tengah jalan, mau tak mau joki harus diturunkan,” kata Rachland dalam siaran pers yang dikirimkan ke redaksi media massa, Selasa (8/3/2011).

Rachland juga menyinggung hukum yang tidak menyentuh Prabowo yang dianggap bertanggung jawab dalam penghilangan paksa beberapa aktivis saat masih menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

(Inilah.com/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya