Filipina– Gerilyawan meledakkan granat di sebuah gereja Katolik Roma yang dipenuhi jemaat di Filipina selatan yang bergolak, Sabtu (7/11). Hingga kini belum diketahui jumlah korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Jurubicara regional militer Filipina Mayor David Hontivaros kepada wartawan mengatakan sebagian gereja San Isidro Labrador itu rusak akibat ledakan granat yang terjadi Sabtu dinihari sekitar pukul 1:00 waktu setempat. Gereja tersebut terletak di desa Talon-Talon, bagian selatan kota Zamboaga.
Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life
Tidak ada korban cedera dalam serangan granat itu, dan para ahli bom setempat menemukan serpihan granat di tempat kejadian. Hontiveros mengatakan pihak berwenang telah menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh pelaku penyerangan yang ditujukan kepada walikota Zambonga Celso Lobregat, namun isinya tidak dibocorkan kepada wartawan.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan granat itu, namun militer dan polisi Filipina menyalahkan gerilyawan Muslim di bawah Abu Sayyaf yang melancarkan pengemoban di kawasan itu.
Abu Sayyaf, yang dimasukkan dalam daftar organisasi teroris oleh Washington karena dianggap sebagai ancaman keamanan bagi Filipina berupa peledakan bom dan tembakan senjata pada dekade terakhir.
ant/isw