SOLOPOS.COM - Menkominfo-Sergey Brin (Detik)

Gerhana matahari total (GMT) akan terjadi di Indonesia 9 Maret. Bos Google, Sergey Brin, akan datang ke Indonesia untuk menonton GMT.

Solopos.com, BANDUNG — Pendiri Google, Sergey Brin, akan kembali ke Indonesia untuk menyaksikan gerhana matahari total di Ternate. Fenomena alam langka itu akan terjadi di Indonesia 9 Maret 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Detik, Sabtu (27/2/2016), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku siap mendampingi bos Google saat menyaksikan gerhana matahari total.

“Tapi itu belum konfirmasi. Kalau jadi, saya tampaknya ikut mendampingi,” ujar Rudiantara usai meresmikan peluncuran seri prangko gerhana matahari total di Bosscha, Lembang, Bandung Barat.

Seperti diketahui, gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 mendatang akan melintasi 11 kota di Indonesia, yaitu Palembang, Belitung, Balikpapan, Luwuk, Sampit, Palu, Ternate, Bangka, Palangkaraya, Poso, dan Halmahera. Rata-rata durasinya sekitar satu hingga tiga menit.

Melihat kondisi seperti itu, menteri yang akrab disapa Chief RA itu sudah pasang ancang-ancang. Ia menjamin jaringan telekomunikasi, khususnya akses data di lokasi pemantauan gerhana matahari total, kapasitasnya tetap memadai.

“Di Indonesia itu kan senang sekali update status, jadi pasti nanti saat memantau gerhana, mereka ingin update status, jadi jaringannya harus memadai,” ujarnya. Terlebih, kata dia, wisatawan yang datang bukan hanya dari domestik, namun juga banyak dari luar negeri.

Selain itu, GMT 2016 kali ini mempunyai jalur perlintasan yang akan melewati hampir seluruh wilayah NKRI. Peristiwa inilah yang pertama kali terjadi sepanjang Indonesia merdeka.

“GMT tahun ini, keseluruhan lintasan Gerhana matahari total melalui keseluruhan daratan negara kita Indonesia,” kata, Koordinator Kegiatan Himpunan Astronom Amatir Jakarta, Nurdiansyah, dikutip dari Okezone, Sabtu.

Meski gerhana matahari kali ini bertipe total, namun bumi tidak akan terlalu sejajar dengan bulan. “Jadi sebenarnya garis bidang bumi dengan bulan tidak sejajar, melainkan condong lima derajat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya