Solopos.com, PARIS — Gereja Katedral Notre Dame di Kota Paris, Prancis, terbakar pada Senin (15/4/2019) waktu setempat. Kabar itu kemudian dipastikan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melalui akun Twitternya, @EmmanuelMacron, Selasa (16/4/2019).
“Notre-Dame Paris terbakar. Emosi melanda seluruh bangsa. Termenung untuk semua umat Katolik dan untuk semua orang Prancis. Seperti semua rekan kita, saya sedih malam ini melihat Gereja Notre Dame terbakar,” kicaunya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Notre-Dame is aflame. Great emotion for the whole nation. Our thoughts go out to all Catholics and to the French people. Like all of my fellow citizens, I am sad to see this part of us burn tonight. https://t.co/27CrJgJkJb
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) April 15, 2019
Kebakaran itu mengakibatkan atap gereja yang dibangun pada abad ke-12 tersebut runtuh. “Semuanya runtuh,” kata salah seorang petugas polisi di dekat tempat kejadian, seperti dilansir dari Reuters.
Sementara itu, New York Time melaporkan amukan Si Jago Merah bermula dari kerangka raksasa penyangga bangunan Notre-Dame yang terbuat dari kayu. Padahal, pihak pengurus Notre Dame sendiri mengatakan balok-balok kayu punyusun kerangka tersebut telah berdiri di sana sejak abad ke-13. Puncak menara pun akhirnya runtuh setelah tiang penyangga terbakar selama kurang lebih satu jam setelah kebakaran terjadi.
Too sad , Notre Dame is burning pic.twitter.com/2LH3G8zq2B
— isabelle cieren-puiseux (@icp64) April 15, 2019
Tragisnya lagi, kebakaran itu terjadi kala Gereja Katedral Notre Dame sedang direnovasi. Pengurus juga mengklaim tengah melakukan renovasi bangunan tersebut dan telah menghabiskan dana sebesar US$6,8 juta atau sekira Rp95 miliar.