SOLOPOS.COM - Para jemaah keluar dari area Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri dekat Alun-Alun Giri Krida Bakti, Minggu (1/11/2020). Sebelumnya mereka beribadah di gereja tersebut dengan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Gereja di Wonogiri sudah dibuka untuk beribadah tatap muka. Namun, pengurus gereja membatasi jumlah jemaah dan memperpendek durasi kegiatan.

Pantauan Solopos.com di Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri dekat Alun-Alun Giri Krida Bakti, Minggu (1/11/2020) pagi, jemaah keluar dari area gereja. Mereka memakai masker.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pastor Paroki Wonogiri atau Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri, Romo Yosafat Dhani Puspantoro, memberi salam kepada jemaah yang pulang. Sebelumnya para jemaah beribadah di gereja tersebut.

1.703 WNI di 63 Negara Positif Covid-19, Sudah Sembuh 1.246 Orang

Romo Dhani mengatakan gereja yang dipimpinnya sudah dibuka untuk beribadah tatap muka sejak September 2020. Namun, pihaknya membatasi jumlah jemaah dengan cara menjadwal berdasar kelompok jemaah kecamatan.

Pada kondisi normal jemaah yang beribadah bisa mencapai 500 orang setiap ibadah Sabtu sore dan Minggu pagi. Ibadah di gereja di Wonogiri ini saat pandemi Covid-19 ini dibatasi hanya untuk 100-150 orang/sesi ibadah.

Mereka merupakan kelompok jemaah satu kecamatan. Pada pekan berikutnya giliran kelompok jemaah dari kecamatan lain yang beribadah di Gereja Santo Yohanes Rasul. Begitu seterusnya.

Visi Misi Yuni-Suroto: Prioritaskan Pelayanan Publik dan Penanganan Kemiskinan Ketimbang Infrastruktur

Ditutup Sejak Maret 2020

Usia jemaah juga dibatasi. Usia jemaah yang boleh beribadah di gereja lebih dari 10 tahun hingga 70 tahun. Selain itu durasi ibadah juga diperpendak.

Pada kondisi normal kegiatan ibadah di gereja di Wonogiri tersebut berlangsung selama lebih dari satu jam. Kini durasinya menjadi 45 menit.

Menurut Romo Dhani, jemaah menyambut baik dibukanya gereja di Wonogiri itu setelah ditutup sejak Maret 2020.

Feeder Bus BST Solo Beroperasi Gratis Untuk Penumpang, Operator Kerahkan 230 Sopir

Jemaah gereja tersebut tidak mempermasalkan penerapan aturan pembatasan jumlah peserta dan asal peserta ibadah tersebut. Mereka memahami bahwa kebijakan itu untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kami menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebelum masuk area gereja semua dicek suhu tubunya. Semua jemaah juga wajib bermasker. Kami selalu mengimbau agar sering mencuci tangan. Kami menyiapkan empat tempat cuci tangan,” kata Romo Dhani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya