SOLOPOS.COM - Para jemaah masjid Al-Hikmah, Kratonan, menunaikan salat id di depan masjid pada Kamis (13/5/2021) pagi. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Bangunan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodingratan dan Masjid Al-Hikmah telah puluhan tahun bersebelahan. Hal itu membuat berbagai perayaan keagamaan sering kali bersinggungan dan masing-masing warga menyesuaikan diri dengan perbedaan itu.

Seperti pada Idulfitri dan Kenaikan Isa Al-Masih pada Kamis (13/5/2021). Pengurus Gereja mengubah jadwal ibadah yang biasanya pagi menjadi sore hari. Hal itu agar pelaksanaan Salat Idulfitri para jemaah Masjid Al-Hikmah tidak terganggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksanaan Salat Idulfitri di Masjid Al-Hikmah berjalan khusyu. Seratusan jemaah menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Para jemaah sebagian berada di dalam masjid, namun sebagian berada di luar masjid atau di ruas jalan. Bahkan, seratusan jemaah itu pun salat tepat di seberang gereja yang memasang ucapan selamat bulan Ramadan dan Idulfitri itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 16 Hari 75 Warga Wonogiri Positif Covid-19, Mayoritas Pemudik

Ketua Takmir Masjid Al-Hikmah, Muhammad Nasir, kepada wartawan, mengatakan toleransi antara pengurus gereja dan masjid telah berlangsung puluhan tahun. Bahkan, sejak masjid Al-Hikmah didirikan pada tahun 1947. Saat itu, para pendiri masjid berkoordinasi dengan pendeta bahwa di sebelah gereja yang dibangun pada 1939 itu akan dibangun sebuah langgar.

“Peringatan keagamaan bersamaan seperti ini hal yang biasa. Dari dahulu hingga saat ini kami selalu menjaga toleransi. Hal semacam ini jangan sampai dikotori. Kami berbeda tetapi kami rukun,” papar dia.

Baca juga: Truk Ngeblong Seruduk Motor & Warung Hik di Jalan Solo-Semarang Boyolali

Pendeta GKJ Joyoningratan, Nunung Istining Hyang, mengatakan pengurus gereja sengaja mengubah jadwal ibadah yang biasanya pagi menjadi sore. Hal itu agar para jamaah masjid dapat menggelar Salat Id dengan nyaman.

“Kami selaku berkoordinasi dengan takmir masjid. Tahun-tahun sebelumnya, Kenaikan selalu pagi. Namun, ini bersamaan jadi kami ambil sore,” papar dia.

Ia menambahkan ibadah Kenaikan Isa Al-Masih, GKJ Joyoningratan menggelar ibadah secara offline sebanyak 80 orang dan online secara live streaming. Sebanyak 80 orang itu berusia 18 tahun ke atas dan harus mendaftar untuk mengikuti ibadah secara offline. Ibadah akan berlangsung selama 45 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya