SOLOPOS.COM - Salah seorang jemaah Gereja Santo Pius X Karanganyar di scan barcode untuk mengidentifikasi kecocokan data yang dimiliki gereja sebagai langkah antisipasi penyusup dan tracing Covid-19 Jumat (2/4/2021). (Solopos.com-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pengurus Gereja Santo Pius X Karanganyar menerapkan pembatasan akses keluar-masuk gereja demi mencegah penyusup. Mereka menggunakan scan barcode saat pelaksanaan ibadah Jumat Agung, Jumat (2/4/2021).

Upaya tersebut bukan hanya berfungsi untuk mengantisipasi adanya potensi penyusup. Langkah dengan pemanfaatan teknologi scan barcode juga digunakan sebagai tracing data apabila muncul kasus persebaran Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Romo Gereja Santo Pius X Karanganyar, Tri Widodo, mengatakan penyelenggaraan ibadah Jumat Agung di gereja tersebut dibagi menjadi dua jadwal.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Sulit Percayai Orang Lain

Untuk ibadah jadwal pertama dilakukan pada pukul 15.00 WIB dengan metode daring sekaligus tatap muka. Sedangkan jadwal yang kedua dilakukan pada pukul 18.00 WIB dan hanya dilakukan secara tatap muka dengan kapasitas maksimal 300 orang.

“Kami menerapkan ketentuan juga harus dalam kondisi sehat atau kalau punya komorbid itu yang mendapat rekomendasi dokter yang menangani penyakitnya. Selain itu, kami perhatikan penggunaan masker yang tidak layak langsung kami ganti dengan masker yang kami sediakan,” ucap dia kepada Solopos.com, Jumat (2/4/2021).

Metode Pengenalan

Terkait keamanan saat ibadah Jumat Agung Paskah 2021, pengurus Gereja Santo Pius X Karanganyar menerapkan metode pengenalan data menggunakan barcode. Yang dimaksud barcode alias kode batang, kode palang, atau kode bar adalah kumpulan data optik yang dibaca mesin.

Data dalam kode QR yang dimiliki jemaat diklaim langsung terintregasi dengan data yang dimiliki keuskupan. Sehingga, potensi penyusup yang masuk gereja saat ibadah berlangsung bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Ini 7 Tips Fengsui Rumah di Tahun Kerbau Logam 2021

“Metode itu [scan barcode] fungsinya ada dua. Satu untuk tracing kalau ada kasus Covid-19, kedua untuk keamanan. Jadi tidak semua orang bisa masuk dan harus memiliki kartu berisi kode QR. Ini untuk antisipasi agar tidak terjadi hal serupa seperti di Makassar. Kami juga dalam pengamanan dibantu Banser, Polisi, serta TNI,” imbuh dia.

Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP M Syafi Maulla, mengatakan anggota Polres Karanganyar di tempatkan di seluruh gereja di Karanganyar selama proses ibadah Jumat Agung berlangsung. Dia mengatakan Polres Karanganyar menjamin kebebasan umat beragama di Karanganyar untuk bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk.

“Kami tadi juga berkeliling patroli. Perkembangannya landai dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami menjamin Karanganyar aman dari segala ancaman dan semua umat beragama bisa beribadah dengan tenang dan aman,” beber dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya