<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong> – Seusai terjadinya <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915976/rekaman-cctv-pelaku-13-jiwa-direnggut-bom-surabaya">serangan bom teroris</a> di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Minggu (13/5/2018) pagi, aparat Polres Demak memastikan gereja yang berada di wilayah Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) dalam keadaan aman. Kegiatan ibadah di gereja di wilayah Kecamatan Demak, Minggu (13/5/2018) sore, juga berlangsung aman seperti biasa.</p><p>Meski begitu, aparat Polres Demak bersama anggota Koramil 01 Demak dan anggota GP Ansor tetap menjaga ibadah yang berlangsung di Gereja Kristen Jawa (GKJ), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kecamatan Demak. Hal itu tentu untuk meningkatkan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180513/515/915925/bom-di-surabaya-polisi-sisir-10-gereja-di-semarang">keamanan di gereja</a> pasca-serangan bom teroris di tiga gereja di Kota Surabaya.</p><p>Wakapolres Demak, Kompol Ibnu Bagus Santoso, menyatakan setiap warga Indonesia berhak mendapatkan <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915976/rekaman-cctv-pelaku-13-jiwa-direnggut-bom-surabaya">pengamanan dari ancaman terorisme</a>. "Sejatinya pengamanan ini ditujukan kepada warga masyarakat Indonesia, dalam hal ini umat kristiani yang tengah menjalankan ibadah," ungkapnya seperti dikutip pada akun Instagram milik Polres Demak, <em>@polresdemak_</em>.</p><p>Menurutnya, semua masyarakat Indonesia memiliki hak keamanan yang sama tanpa memandang agama. "Apapun yang terjadi NKRI memiliki berbagai agama dan semuanya memiliki hak yang sama, teror dan alih alih menjadikan Indonesia menjadi satu agama tidak dibenarkan karena bertentangan dengan asas pancasila sebagai dasar negara," tandas wakapolres Demak tersebut.</p><p>Ia berharap wilayah Kabupaten Demak akan senantiasa aman dari ancaman terorisme. Selain itu, Ibnu juga mengingatkan kepada aparat kepolisian di wilayah Demak untuk senantiasa siap menjaga keamanan lingkungan.</p><p> </p><p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;"><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p><p>Semarangpos.com, SEMARANG — Seusai terjadinya serangan bom teroris di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Minggu (13/5/2018) pagi, aparat Polres Demak memastikan gereja yang berada di wilayah Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) dalam keadaan aman. Kegiatan ibadah di gereja di wilayah Kecamatan Demak, Minggu (13/5/2018) sore, juga berlangsung aman seperti biasa.<br />Meski begitu, aparat Polres Demak bersama anggota Koramil 01 Demak dan anggota GP Ansor tetap menjaga ibadah yang berlangsung di Gereja Kristen Jawa (GKJ), dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kecamatan Demak. Hal itu tentu untuk meningkatkan keamanan di gereja pasca-serangan bom teroris di tiga gereja di Kota Surabaya.<br />Wakapolres Demak, Kompol Ibnu Bagus Santoso, menyatakan setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pengamanan dari ancaman terorisme. "Sejatinya pengamanan ini ditujukan kepada warga masyarakat Indonesia, dalam hal ini umat kristiani yang tengah menjalankan ibadah," ungkapnya seperti dikutip pada akun Instagram milik Polres Demak, @polresdemak_.<br />Menurutnya, semua masyarakat Indonesia memiliki hak keamanan yang sama tanpa memandang agama. "Apapun yang terjadi NKRI memiliki berbagai agama dan semuanya memiliki hak yang sama, teror dan alih alih menjadikan Indonesia menjadi satu agama tidak dibenarkan karena bertentangan dengan asas pancasila sebagai dasar negara," tandas wakapolres Demak tersebut.<br />Ia berharap wilayah Kabupaten Demak akan senantiasa aman dari ancaman terorisme. Selain itu, Ibnu juga mengingatkan kepada aparat kepolisian di wilayah Demak untuk senantiasa siap menjaga keamanan lingkungan.</p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi