SOLOPOS.COM - Kawas gas di padang pasir di kawasan Turkmenistan dikenal dengan sebutan Gerbang Neraka. (Dok. Wikipedia/Tormod Sandtorv)

Solopos.com, JAKARTA – Tempat berjuluk Gerbang Neraka ini menjadi salah satu bentuk keajaiban di Palnet Bumi. Kawasan kawah gas Darvaza yang berada di Turkmenistan menjadi lubang gas yang menyemburkan api selama puluhan tahun.

Mengutip Detikinet, Jumat (23/4/2021), terbentuknya kawah ini kabarnya adalah akibat kecelakaan. Menurut berbagai informasi, situsnya pertama kali diidentifikasi oleh para insinyur Rusia di tahun 1971.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada awalnya, lokasi ini diduga punya kandungan minyak yang cukup melimpah. Para insinyur itu pun mengebornya dalam rangka memeriksa keberadaan minyak Bumi. Nah, yang ditemukan kemudian bukan minyak melainkan gas alam.

Baca Juga : Kirim Kru Dragon Ke Antariksa, NASA-SpaceX Habiskan Rp37 Triliun

Beberapa saat setelah survei awal yang mendeteksi kandungan gas alam itu, tanah di bawah kilang pengeboran kolaps dan menimbulkan rongga berbentuk mangkuk raksasa yang akhirnya disebut kawah Darvaza ini. Diameternya sekitar 70,1 meter dan kedalamannya 20 meter.

Untungnya tidak timbul korban jiwa dalam insiden tersebut. Diputuskan misi itu gagal dan tempat pengeboran ditimbun. Didasari kekhawatiran gas itu mungkin berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan hewan liar, para insinyur itu memutuskan membakar gas tersebut.

Mereka memperkirakan gas akah hilang dalam beberapa pekan setelah dibakar. Akan tetapi prediksi itu salah total dan hingga kini, apinya belum berhenti berkobar, entah sampai kapan. Namun demikian, beberapa pihak masih ada yang belum yakin bahwa insinyur Rusia yang menyebabkannya.

Baca Juga : Astronom Menelusuri Eksistensi Misteri Planet Kesembilan Yang Gaib

"Dari yang saya dengar dari ahli geologi Turkmenistan, yang ada di sana selama beberapa dekade, kolapsnya tempat ini mungkin sudah terjadi di tahun 1960-an dan belum menyala sampai 1980-an," sebut George Kourounis, petualang yang pernah turun ke Gerbang Neraka itu pada National Geographic.

Lubang ini jadi tempat wisata bagi turis yang suka lokasi ekstrem. Wisatawan bisa datang ke padang pasir Karakum sekitar 260 km ke utara dari Kota Poltoratsk, ibu kota Turkmenistan.

Sebagai catatan, Gerbang Neraka menyala amat panas di siang hari, ditunjang pula lokasinya di tengah padang pasir sehingga turis pasti akan merasa tidak nyaman. Maka disarankan datang malam hari dan pemandangannya pun menarik.

Pada tahun 2010, Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow sempat mengunjungi kawah tersebut dan mengatakan bahwa kawah tersebut harus ditutup. Namun, pada tahun 2013 dia mendeklarasikan bagian gurun yang berisi kawah sebagai cagar alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya