SOLOPOS.COM - Pramuka mengembangkan bendera Republik Indonesia saat upacara penaikan bendera negara peserta AACC 2015 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Novrian Arbi)

Gerakan Pramuka bertransformasi disesuaikan dengan kebutuhan anak muda

Solopos.com, JAKARTA--Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyatakan Gerakan Pramuka harus melakukan transformasi sesuai dengan kebutuhan anak muda. “Perlunya transformasi terhadap Gerakan Pramuka yang sesuai dengan kebutuhan anak muda pada saat ini merupakan sebuah tuntutan kondisi,” kata Adhyaksa dalam Upacara Hari Pramuka 2015 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam acara yang juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Adhyaksa mengatakan bahwa Gerakan Pramuka yang diminati kaum muda harus dapat mengikuti perkembangan agar tidak kuno dalam era digital dewasa ini.

“Kita ketahui bersama bahwa hampir semua orang termasuk peserta didik memiliki alat komunikasi berupa telepon genggam, bahkan smartphone,” katanya.

Ia menyebutkan anak-anak yang lahir antara tahun 1990-an dan 2000-an merupakan generasi cyber yang lebih banyak menghabiskan waktunya online dalam waktu 24 jam dan berperan sebagai citizen journalism yang selalu update statusnya.
“Generasi yang ada saat ini adalah generasi yang telah melampaui kita di sini. Generasi tulis yang menggunakan kertas dan pensil bahkan telah melampaui generasi komputer dan internet,” katanya.

Menurut dia, mereka adalah generasi yang mengungkapkan hal-hal yang dilihat dan dirasakan saat ini dalam bahasa media sosial. Mereka disebut generasi C yang berarti content, connected, digital creative, cocreation customize, curiousity, dan cyborg.

“Kami sebagai Kwarnas Gerakan Pramuka dan seluruh jajaran pengurus seluruh Indonesia telah menangkap fenomena ini pada era kebebasan berkomunikasi,” katanya.

Bila tidak dapat berperan sesuai dengan keinginan kaum muda, lanjut dia, maka lambat laun Pramuka akan ditinggalkan anggotanya. “Pramuka baru harus keren, asyik, gembira, dan menyenangkan dengan tetap berlandaskan Satya dan Darma Pramuka,” katanya.

Tantangan bagi para pembina Pramuka yang harus kreatif dalam membina peserta didik di gugus depan sehingga bangga menjadi bagian dari ruh dan jiwa Gerakan Pramuka. “Begitu pula, para pelatih harus mengembangkan dan menerpkan teknologi pendidikan yang relevan dengan zamannya tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan,” kata Adhyaksa Dault

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya