SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Gerakan kebersihan dengan cuci tangan sejak dini digalakkan tim penggerak Pembinaa Kesejahtaraan Keluarga (PKK) Jateng.

Kanalsemarang.com, SEMARANG— Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK Jawa) Tengah menggalakkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sejak dini sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit di masyarakat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Hampir seluruh aktivitas sehari-hari manusia dilakukan oleh tangan sehingga, kebiasaan mencuci tangan memakai sabun harus diajarkan sejak dini pada anak-anak untuk mencegah penyakit,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (16/10/2015).

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan data statistik, baru 12 persen masyarakat Indonesia yang melakukan kebiasaan mencuci tangan memakai sabun sehingga hal tersebut harus digalakkan di semua lapisan masyarakat dengan melibatkan semua pihak.

Menurut dia, mencuci tangan memakai sabun antara lain harus dilakukan saat akan dan sesudah makan, setelah memegang binatang peliharaan, serta melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.

“Oleh karena itu, PKK Jateng akan terus menggalakkan dan mengajarkan tujuh langkah mencuci tangan pakai sabun kepada para pelajar sekolah dasar di tiap daerah secara bergantian agar bisa diperoleh hasil yang efektif,” ujarnya.

Selain menggalakkan program mencuci tangan memakai sabun, PKK Jateng juga menyosialisasikan kantin sehat di tiap sekolah.

“Kantin sehat perlu ada di tiap sekolah karena saat ini marak jajanan dengan kualitas jauh dari sehat bahkan cenderung membahayakan kesehatan terutama anak-anak,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa anak-anak biasanya akan memilih jajanan yang harganya murah, berwarna mencolok, dan bentuknya menarik, padahal jenis makanan yang belum tentu aman bagi kesehatan.

Menurut dia, keberadaan kantin sehat di sekolah dapat mengantisipasi anak dalam mengkonsumsi beragam makanan berbahaya dan pengelola kantin harus menyediakan makanan yang aman, bergizi, serta harganya terjangkau.

“Jangan sampai makanan yang masuk tubuh anak-anak itu berkualitas rendah dan menyebabkan berbagai penyakit,” ujarnya.

Siti Atikoh meminta guru, orang tua, maupun masyarakat untuk bersama-sama melindungi kesehatan anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya