SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Masruri saat memberikan keterangan kepada wartawan di Boyolali, Jumat (2/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemkab Boyolali menggalakkan gerakan Minggu di Rumah Saja pada 27 Juni 2021 dan 4 Juli 2021. Program tersebut bakal dilanjutkan lantaran kasus Covid-19 di Kota Susu masih melonjak.

Seperti diketahui, gerakan Boyolali Minggu di Rumah Saja sudah berjalan pada 27 Juni 2021 kemarin. Gerakan itu berimbas pada sepinya lalu lintas di Kota Susu. Tak hanya itu, sejumlah pasar tradisional, minimarket, dan supermarket juga tutup.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Perempat Final Copa America 2021: Brasil Vs Chile, Argentina Vs Ekuador

Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri mengatakan pelaksanaan Minggu Di Rumah Saja sudah berjalan baik. Kendati demikian masih ada sejumlah evaluasi. Oleh karenanya, pelaksanaan pada 4 Juli mendatang bakal diperketat.

Salah satu evaluasinya adalah masih terdapat beberapa warung makan yang beroperasi dan wisatawan masih ada yang berkunjung ke Selo. “Selo akan kita sekat di Cepogo dengan aparat keamanan, semua wisatawan ke Selo akan diputar balik,” ujarnya seperti dikutip dari boyolali.go.id, Jumat (2/7/2021).

Masruri menjelaskan gerakan Minggu di Rumah Saja itu bakal dilanjutkan pada 11 dan 18 Juli 2021. “Karena ini kasusnya sudah sangat melonjak sehingga kita harus ekstra hati-hati, walaupun kita di level tiga, tapi pelaksanaanya level tiga dan level empat itu sama,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan ada penambahan 241 kasus positif Covid-19 pada Kamis (1/7/2021). Sehingga jumlah total kasus konfirmasi positif sebanyak 11.845.

Baca Juga: Inilah 2 Pertunjukan Wayang Terakhir Dalang Ki Manteb Soedharsono Sebelum Tutup Usia

Kemudian untuk kasus aktif sampai dengan hari ini ada 2.182, perinciannya 269 dirawat dan 1.913 melaksanakan isolasi mandiri. Selanjutnya angka kesembuhan di Kabupaten Boyolali berada di angka 77,5 persen, sedangkan jumlah yang meninggal ada 479 atau 4,5 persen.

“Kami minta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya, bisa menjaga diri dan keluarganya, menegakkan protokol kesehatan, sehingga penularan Covid-19 di Boyolali ini bisa segera kita hentikan,” kata Ratri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya