SOLOPOS.COM - Penyemprotan Disinfektan di Boyolali. (istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Gerakan Boyolali di Rumah Saja kembali diperpanjang. Opreasional pasar tradisional di Boyolali pun akan menyesuaikan. Sosialisasi mengenai ditutupnya pasar pada saat Gerakan Boyolali di Rumah Saja sudah dilakukan.

Diketahui, Gerakan Boyolali di Rumah Saja digelar setiap hari Minggu sejak 27 Juni lalu. Pelaksanaan gerakan itu, menyasar semua komponen masyarakat kecuali unsur yang terkait dengan sektor esensial dan kritikal versi PPKM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Ada Temuan Cacing di Hati Sapi Kurban di Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Gerakan dilakukan di antaranya melalui penutupan Car Free Day, penutupan jalan, penutupan toko/mal, penutupan pasar, penutupan destinasi wisata dan usaha pariwisata, serta pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Saat pelaksanaan gerakan tersebut, pasar tradisional pun tutup selama sehari pada hari pelaksanaan Gerakan Boyolali di Rumah Saja.

Awalnya gerakan tersebut diluncurkan pada tanggal 27 Juni dan 4 Juli saja. Namun lalu diperpanjang pada 11 dan 18 Juli. Selanjutnya, melalui Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali Nomor 300/2140/5.5/2021 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Melalui Gerakan Boyolali di Rumah Saja pada masa PPKM Dalam Penanganan Covid-19 di Boyolali, gerakan tersebut kembali diterapkan pada 25 Juli dan 1 Agustus 2021.

Sosialisasi

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, mengatakan saat ini sosialisasi ke pedagang maupun pengelola toko modern sudah dilakukan.

“Berkenaan dengan instruksi bupati sekaligus SE Bupati untuk Boyolali di Rumah Saja, saya sudah menindaklanjuti dengan penerbitan surat kepada para pedagang, pelaku usaha toko modern hingga pasar tradisional. Tanggal 25 Juli dan 1 Agustus. Sesuai SE Bupati agar dapat dilaksanakan,” kata dia, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Hotel Kapsul di Jogja Ini Jadi Solusi Turis Low Budget

Kepala UPT Pasar Umum Boyolali, Teguh Siswanto, juga mengatakan sosialisasi perpanjangan Gerakan Boyolali di Rumah Saja sudah dilakukan kepada para pedagang di pasar tradisional di bawah naungannya. Baik Pasar Sunggingan, Pasar Boyolali Kota, Pasar Mojosongo dan sebagainya. “Kami sudah sampaikan terkait hal itu,” kata dia.

Penerapan Gerakan Boyolali di Rumah Saja diharapkan bisa mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah. Dengan begitu diharapkan juga bisa membatasi persebaran Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya