SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Prestasi besar seringkali berawal dari sesuatu hal kecil. Hal itu lah yang diraih warga Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Dimulai dengan adanya gerakan bebas rokok, satu dari tiga desa yang mewakili Kota Makmur dalam tiga kategori lomba berbeda tingkat provinsi ini berhasil menembus nominasi enam besar desa yang mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Tengah (Jateng).

“Awalnya memang dari gerakan bebas rokok yang dilakukan di Dukuh Kedungdowo, lalu didukung oleh masyarakat dan akhirnya Kepuh di menang lomba PHBS di kabupaten,” ungkap Kepala Desa (Kades) Kepuh, Suwito, kepada Espos di sela-sela kesibukannya di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Jumat (17/2/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suwito menuturkan kemenangan dalam lomba PHBS tingkat Kabupaten Sukoharjo menjadi pintu masuk bagi desanya mengikuti lomba serupa Provinsi Jateng. Hasilnya, meski masih dalam proses dan belum dapat diketahui, Kepuh dinyatakan masuk nominasi enam besar dari seluruh desa peserta di tingkat provinsi.

Ia menambahkan, gerakan bebas rokok di Kepuh semula digalakkan di tempat orang-orang yang menggelar pesta perkawinan atau kegiatan hajatan lain. Selain dengan alasan ekonomis, program itu dalam rangka promosi kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat. Gerakan itu pun kemudian mendapatkan dukungan dari warga dan segenap elemen masyarakat tingkat desa di Kepuh.

“Mulai dari PKK, puskesmas, kader-kader kesehatan, dan elemen-elemen lain masyarakat menyambut baik dan bahkan tergerak untuk ikut mendorong keberhasilan program gerakan bebas rokok Kepuh,” ulasnya.

Namun Suwito menyampaikan upaya penerapan PHBS tidak hanya berhenti pada sosialisasi dan penerapan gerakan bebas rokok. Pemerintah Desa Kepuh dengan dukungan warga dan elemen lain masyarakat desa juga mengembangkan ke kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk program Jumat bersih yang dilakukan rutin.

Salah satu warga Plumbungan, Desa Kepuh, Agung, 21, menyebutkan setelah disosialisasikan dalam berbagai acara dan kesempatan, gerakan bebas rokok mulai membuahkan hasil. Dengan kesadaran dan kemauan sendiri warga saat ini telah mengurangi aktivitas merokok saat kegiatan-kegiatan keramaian.

“Barangkali belum semua berhenti (merokok), tapi sudah jarang terlihat saat ada keramaian. Kalau pun ada justru mereka yang datang dari luar daerah,” papar pemuda yang mengaku hanya sesekali pulang kampung karena sedang menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur.

Secara terpisah, Camat Nguter, Setyo Aji Nugroho, mengemukakan penilaian Desa Kepuh dalam lomba PHBS tingkat Jateng dilakukan Sabtu (4/2) lalu. Ia juga menyatakan unsur yang dinilai lebih menekankan kepada aspek perilaku. Selain keadaan rumah, tuturnya, tim melihat tempat-tempat dan fasilitas umum.

“Aspek penekanannya memang lebih kepada perilaku. Sehingga dengan adanya lomba ini diharapkan masyarakat semakin sadar pentingnya berperilaku hidup bersih dalam rangka kesehatan,” paparnya. Ia menambahkan prestasi Kepuh diharapkan menginspirasi desa-desa lain di Nguter dan Sukoharjo secara umum. Dengan alasan itu, Setyo Aji mengatakan seluruh Kades di Nguter ikut diundang ketika penilaian. JIBI/SOLOPOS/Triyono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya