SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Upaya George Junus Aditjondro untuk menemui Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, kembali gagal. Kedatangan George tersebut adalah untuk meminta maaf atas pernyataanya beberapa waktu lalu yang dianggap menyudutkan keraton.

Penulis buku Gurita Cikeas itu pun mengeluhkan tak dapat kembali ke rumahnya sebelum ada maaf dari Sultan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

George kembali mendatangi Kepatihan Selasa (13/12) pagi. Namun sayang, Sultan lagi-lagi tak berada di tempat. Kedatangannya ke kepatihan tersebut untuk memastikan ke Bagian Protokol Pemprov DIY kapan ia dapat bertemu Gubernur. Pasalnya, kata dia, setelah kedatanganya yang pertama 7 Desember lalu ke Kepatihan, belum ada kabar lagi yang ia terima dari sekretaris pribadi Sultan. Padahal ia sudah berusaha menelpon dan mengirim pesan singkat ke nomor kontak yang dapat dihubungi namun tak berbalas. Belakangan baru ia ketahui nomor tersebut adalah nomor kantor.

“Supaya komunikasi tidak terputus saya cek lagi, supaya saya tidak dianggap menghilang. Saya juga tahu mungkin saya bukan prioritas untuk ditemui karena kan pasti ada tamu-tamu penting lainnya. Sebelumnya saya dapat kabar Sultan memberi sinyal untuk menerima,” katanya. Setelah menunggu berjam-jam di bagian protokol tetap tak ada kabar dari sekretaris Sultan yang disebut bernama Shopie tersebut. Namun setelah dihubungi kembali, sekretaris Sultan menyatakan belum dapat menentukan waktu kapan dapat bertemu lantaran padatnya kegiatan Gubernur.

George berharap, ia dapat bertemu Sultan sebelum Hari Raya Natal. “Saya harap sebelum Hari Raya Natal, karena lebih baik dilakukan rekonsiliasi sebelum itu,” tutur pengajar mata kuliah Sosiologi Korupsi di Universitas Sanata Dharma tersebut.

Ia juga mengungkapkan kondisinya belakangan pasca-penggerudukan rumahnya oleh massa pro Keraton beberapa waktu lalu. Sejak kejadian itu, ia terpaksa tak kembali ke rumahnya di daerah Deresan, Depok, Sleman karena warga tempat tinggalnya serta massa pro Keraton memintanya tak pulang sebelum ada maaf dari Sultan. Ia pun terpaksa menginap di luar rumah hingga otomatis membutuhkan biaya hidup yang lebih tinggi.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya