SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL–Komplotan genk motor beraksi di wilayah Bantul, Minggu (26/1/2014) sekitar pukul 02.30 WIB.
Kali ini, genk motor menyerang rombongan pemuda bersepeda motor yang hendak berwisata ke Pantai Parangtritis. Dua korban rombongan wisatawan mengalami luka sabetan pedang di bagian punggung dan masih dirawat instensif di Rumah Sakit Rahma Husada Jetis Bantul.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, saat itu rombongan wisatawan dengan tujuan Pantai Parangtritis berpapasan dengan genk motor yang melaju kencang dari arah selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak berselang lama saling perpapasan, komplotan dari arah selatan berjumlah sekitar 20 laki-laki berboncengan dan tidak dikenal identitasnya langsung berbalik arah melakukan pengejaran rombongan yang berangkat dari Karangwaru, Tegalrejo, Jogja.

Rombongan wisatawan berbonengan ini pun kalang kabut setelah mengetahui dikejar komplotan sepeda motor yang membawa senjata tajam dan bekas gir. Rombongan wisatawan kemudian memacu laju sepeda motor ke arah selatan.

Namun apes, sesampainya melintas SPBD Patalan, tepatnya di Dusun Bobok, rombongan wisatawan Karangwaru ini dihentikan paksa oleh komplotan genk motor dengan cara menendang sepeda motor.

Salah satu korban bernama Adi Prasetyo, 17, warga Karangwaru Rt 02 Tegalrejo Jogja tersungkur dari sepeda motor yang dikendarai dan menyebabkan luka patah tulang bagian kaki.

Masih tak puas aksinya membuat cidera korban, komplotan genk motor juga dengan sadis menyerang dua korban lain. Reza Septiawan warga Karangwaru Tegalrejo Jogja dan Radian Lingga warga Rajek, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Mereka menjadi korban terkena bacokan senjata tajam bagian pungung kiri.

Adi salah satu korban keganasan genk motor mengaku tidak tahu menahu kesalahan yang dilakukan bersama rombongan hingga memancing emosi rombongan genk motor yang semula berpapasan.

“Tiba-tiba mengejar dan menyerang kami,” ujar korban mamsih dalam perawatan RS Rahma Husada, Minggu/2014.

Heri, saksi warga sekitar yang mengetahui adanya keributan di jalan raya mengatakan hal senada. Hanya, Heri tidak bisa mengidentifikasi para pelaku yang diprediksi rata-tara masih berusia pelajar SMA. “Lihat ada keributan kami datang, tapi mereka langsung bubar,” singkatnya.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Mohamad Kasim Akbar Bantilan dikonfirmasi terpisah mengaku belum bisa mengidentifikasi pelaku peristiwa tersebut. Kini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Polsek Jetis untuk mendalami kasus tersebut. Saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya