SOLOPOS.COM - Ilustrasi (aussiecriminals.com)

Geng motor makin meresahkan. Di Imogiri, Bantul, seorang siswa SMP kehilangan motornya.

Solopos.com, BANTUL — Geng motor di Bantul kembali berulah. Korbannya kali ini adalah Herfian Cahyo, seorang siswa SMPN 2 Bantul, yang kehilangan sepeda motornya.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Panitreskrim Polsek Imogiri Aiptu Purwanto mengisahkan, Selasa (26/5/2015), sekitar pukul 19.00, geng motor yang belum diketahui identitasnya itu dilaporkan telah membawa kabur motor Yamaha Mio J dengan nopol AB 3152 RJ milik korban.

Kejadian itu berawal ketika korban bersama belasan kawannya hendak pulang seusai berwisata dari Pantai Baron Gunungkidul mendadak dihadang oleh belasan pemuda yang mengenakan penutup muka. Saat menghadang, mereka bersenjatakan pentungan kayu, senjata tajam, dan gir sepeda motor yang diikat dengan tali.

Ekspedisi Mudik 2024

Melihat ada rombongan geng motor yang mengadang, Herfian dan kawan-kawannya melarikan diri. “Korban yang berboncengan dengan kawannya, tertinggal dari rombongan,” ucap Purwanto.

Mengetahui ada salah seorang yang terpisah dari rombongan, kelompok geng motor itu pun sontak mengejarnya. Beruntung, korban dan kawannya berhasil bersembunyi setelah ia meninggalkan motornya di tepi jalan dengan posisi kunci kontak masih menempel.

Alhasil, gerombolan geng motor itu pun membawa kabur motor milik korban. Sementara korban yang melihat motornya dibawa kabur sontak berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan korban lantas bersama-sama mengejar kelompok geng motor itu. “Sayangnya warga gagal,” imbuh Purwanto.

Dikatakan Purwanto, berdasarkan penuturan korban, antara rombongan siswa SMPN 2 Bantul dan kelompok geng motor itu tak saling kenal. Pertemuan kedua kelompok itu awalnya terjadi di sekitar Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Baron, Gunungkidul. Ketika itu, kelompok geng motor yang anggotanya mengendarai motor trail KLX dan
beberapa motor Honda Vario itu sempat memprovokasi rombongan korban dengan cara menggeber mesin motornya.

Tapi, rombongan korban ternyata sama sekali tak menggubrisnya. Bahkan, ketika korban dan beberapa kawannya memutuskan berhenti sejenak menemani kawannya yang tengah memperbaiki motor, kelompok geng motor itu kembali melancarkan provokasi.

“Tapi korban dan kawan-kawannya memilih untuk diam. Tak disangka ternyata kelompok [geng motor] itu pun mencegat mereka di sekitar SMPN 2 Imogiri,” ucapnya.

Hal itu lantas dibenarkan oleh Sutiyono, warga Desa Sriharjo. Diakuinya, saat kejadian, warga memang tak begitu
menggubris. Menurutnya, warga hanya menganggap kejadian itu adalah pertengkaran biasa. “Karena jumlahnya memang tak banyak. Intinya tak begitu heboh saat itu,” akunya.

Saat mendengar ada teriakan ‘maling’, barulah warga pun bergerak. Tapi sayangnya, beberapa warga yang mengejar, kehilangan jejak. Terpisah, Kapolsek Imogiri Kompol Imam Santoso mengakui peristiwa kekerasan yang melibatkan geng motor baru kali ini terjadi di Imogiri.

Diakuinya, jalur Imogiri-Siluk itu sejatinya bukan termasuk titik rawan tindak kriminal kekerasan, baik tawuran maupun pencurian dengan kekerasan (curas). “Kalau titik rawan lakalantas [kecelakaan lalu lintas] memang iya,” akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya