SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis Indonesia)

ILUSTRASI (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis Indonesia)

SRAGEN–Seorang staf Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Anindya Gatot Sanyoto, 27, menjadi korban dugaan penggelapan dan penipuan, Minggu (15/4) lalu dengan cara digendam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibatnya putra mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Gatot Supadi, ini mengalami kerugian berupa sebuah motor Kawasaki LX 250 Nopol AD 6277 FN senilai Rp40 juta.

Kasus tersebut dilaporkan Anindya ke Mapolres Sragen, Senin (16/4/2012), sekitar pukul 18.30 WIB.  Berdasarkan pengakuan Anindya saat dijumpai wartawan, Selasa (17/4/2012), peristiwa itu berawal saat korban memasang iklan penjualan motor di internet.

Pada Minggu petang, sekitar pukul 17.45, datang seorang pembeli berinisial D yang mengaku tinggal di kampung belakang BRI Cabang Sragen. Mereka pun saling berdialog tentang kondisi motor dan harganya.

“Pembeli ini datang ke rumah membawa motor Yamaha Mio warna biru Nopol AB 2325 DU. Saat itu pelaku ingin mencoba motor itu. Sebelum mencoba pelaku menitipkan kunci dan STNK Yamaha Mio. Saya pun juga menyerahkan kunci motor dan STNK Kawasaki kepadanya saat hendak mencoba. Motor itu dicobanya,” kisah Anindya.

Setelah 15 menit, korban mengirimkan SMS kepada pelaku. Pesan singkat itu pun dibalas pelaku dengan alasan baru mengambil uang. 30 Menit kemudian, korban kembali mengirimkan SMS, tapi tak dibalas. Korban menghubungi HP pelaku pun sudah tidak aktif.

“Saat itu juga saya curiga dan melaporkan ke polisi. Tapi dari pihak polisi suruh menunggu 1×24 jam. Saya baru lapor Senin malam. Motor Yahama Mio itu pun juga saya serahkan ke polisi sebagai barang bukti, karena saya khawatir motor itu juga merupakan barang tidak jelas,” ungkapnya.

Dijelaskan Anindya, motor Yamaha Mio itu sempat diperiksa polisi. Dalam bagasi motor terdapat kaus dan perlengkapan mandi. “Saat pemeriksaan itu baru tercium bau wangi aneh dari motor itu. Bau seperti minyak yang biasa digunakan untuk sejenis keris. Saya curiga mungkin bau wangi itu yang mempengatuhi alam bawah sadar saya untuk menyerahkan STNK motor itu,” tandasnya.

Gatot Supadi sendiri sempat berteriak ketika motornya dibawa calon pembeli yang ternyata pelaku dugaan penggelapan dan penipuan itu. Kasus tersebut kini masih ditangani Polres Sragen. Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kasubag Humas, AKP Mulyani, membenarkan adanya laporan itu. “Kasus itu masih diselidiki petugas Polres Sragen, karena hingga kini pelaku belum ditangkap,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya