Gencar Operasi Masker, Forkopimca Colomadu Gandeng Ibu-Ibu

Solopos.com, KARANGANYAR — Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Colomadu menggandeng ibu-ibu yang tergabung dalam Sanggar Senam RM7 menyelenggarakan operasi masker rutin di pasar tradisional dan tepi jalan raya.

Mabuk Ciu, 3 Pemuda Danukusuman Solo Nekat Mengeroyok Kurir

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Forkopimca Colomadu rutin melaksanakan operasi penerapan protokol kesehatan secara rutin di tepi jalan raya maupun pasar tradisional. Sasaran operasi adalah pengendara dan pengguna jalan, pedagang, dan pembeli di pasar tradisional. Operasi dilaksanakan secara bergiliran dan lokasi berpindah-pindah.

Patroli Rutin

Danramil Colomadu, Kapten (Inf) Pardi, mewakili Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Ikhsan Agung Widyo Wibowo, menyampaikan patroli rutin dalam rangka meningkatkan kedisiplinan masyarakat selama pandemi Covid-19.

“Kegiatan patroli pendisiplinan protokol kesehatan ini rutin. Patroli gabungan dari Polsek Colomadu, Kecamatan Colomadu, Satpol PP Kecamatan Colomadu. Sasaran kami pengguna jalan dan pasar tradisional. Kalau lokasi operasi berpindah-pindah,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (24/11/2020).

Boyolali Kembali ke Zona Oranye Covid-19, Protokol Kesehatan di Lingkungan Keluarga Harus Diperhatikan

Pardi menceritakan operasi juga melibatkan komunitas tertentu di lingkungan Kecamatan Colomadu. Dia mencontohkan komunitas ibu-ibu yang tergabung dalam Sanggar Senam RM7. Selain komunitas masyarakat, patroli juga melibatkan sukarelawan setempat.

Sementara, Pemilik Sanggar Senam RM7, Cicilia Henny Susilowati, menyampaikan dua kali mengikuti kegiatan bersama Forkopimca Colomadu. Henny, sapaan akrabnya, mengaku senang ambil bagian dalam upaya menekan persebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar. Mereka ikut menyosialisasikan penggunaan masker di Pasar Klodran, Pasar Malangjiwan, dan lokasi lain di Colomadu sekitar dua pekan lalu.

“Kami senang dilibatkan. Kami jadi tahu kondisi masyarakat seperti apa. Betapa susah mengajak masyarakat tertib protokol kesehatan di masa pandemi ini. Masih banyak yang enggak memakai masker saat aktivitas ke luar rumah. Sosialisasi dan operasi protokol kesehatan itu supaya masyarakat lebih disiplin,” ujar Henny saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Warga Lereng Merapi Mulai Jual Sapi ke Pasar di Sukoharjo, Langsung Bikin Harga Drop

Operasi Masker Colomadu

Tetapi, Henny mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Pemkab memberikan sanksi berupa denda Rp20.000. Selain denda, Pemkab juga menerapkan sanksi moral, yakni push up, menyanyikan lagu wajib, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menghafalkan Pancasila, dan lain-lain.

“Sanksi itu menurut saya tidak memberatkan ya. Dan menurut saya efektif kok. Semakin banyak orang tertib protokol kesehataan saat keluar rumah. Minimal masyarakat malu saat mendapat hukuman. Kan mending disiplin daripada malu,” ungkap dia.

Di sisi lain, Henny mengaku menerapkan protokol kesehatan di sanggar senam miliknya di Desa Malangjiwan. Dia memasang tanda silang pada lantai rumah untuk mengatur jarak antarpeserta senam. Selain itu, Henny juga menyiapkan air mengalir dan sabun maupun hand sanitizer. Setiap peserta yang hendak mengikuti senam wajib melewati pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun.

Hasil Tes Swab Seluruh Pedagang Pasar Sidoharjo Wonogiri Sudah Keluar, Ini Hasilnya

“Sebelum dan sesudah senam itu ruangan saya semprot disinfektan. Senam masih rutin setiap hari pagi dan sore, kecuali Minggu hanya pagi saja. Kami juga membatasi jumlah peserta. Pada sebelum pandemi 50 orang kalau saat ini hanya 20 orang.”