SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Status bahaya Merapi belum diturunkan, alias masih Awas. Meski demikian intensitas erupsi Merapi sejak tengah malam hingga pukul 06.00 WIB menurun. Demikian pula dengan gemuruh Merapi yang terpantau lemah.

Demikian data yang dirilis Badan Geologi Kementerian ESDM, Kamis (11/10). Data dikeluarkan berdasar pengamatan sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hujan abu ringan terpantau dari pos pengamatan Merapi di Ketep pada pukul 02.10 WIB menyertai gemuruh yang berintensitas lemah. Sedangkan hujan abu dengan intensitas sedang terjadi pukul 06.15 WIB.

Dapat dilihat pula asap setinggi 700 meter dari puncak Merapi yang mengarah ke barat laut pada pukul 03.00 WIB. Dua jam kemudian, yakni pukul 05.00 WIB, asap hitam kecoklatan dengan tekanan kuat setinggi 800 meter juga terlihat.

Dari CCTV di Deles, terlihat awan panas dengan jarak luncur 3 km ke arah Kali Gendol pada pukul 05.20 WIB. Asap awan panas juga dapat dilihat dari Ketep dengan ketinggian 800 meter, sedangkan dari Deles ketinggiannya 1 km.

Sementara itu, akitivitas kegempaan masih terpantau di Merapi. Selama enam jam sejak tengah malam tadi, tremor masih terjadi beruntun, guguran tujuh kali dan awan panas sekali. Tidak ada deteksi gempa vulkanik, multiphase, low frequency, maupun tektonik.

Sehari sebelumnya,yakni pada 10 November, tercatat 5 kali gempa vulkanik, tremor terjadi beruntun, guguran sembilan kali dan awan panas sekali. Tidak ada catatan gempa multiphase, low frequency dan tektonik.

Endapan lahar akibat muntahan material Merapi masih terdapat di semua sungai yang berhulu di puncak Merapi, yakni Kali Woro, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu.

Lahar di Kali Boyong telah terendapkan di Dusun Kandangan Desa Purwobinangun, Kabupaten Sleman yang berjarak 16 km dari puncak Merapi. Di Kali Batang yang berjarak 10 km dari puncak Merapi juga terdapat aliran lahar.

Berdasarkan aktivitas kegempaan dan pantauan visual, aktivitas Merapi masih tinggi. Karena itu status aktivitas Merapi masih tetap pada tingkat Awas atau level empat. Ancaman bahaya Merapi masih berupa awan panas dan lahar. Karena itu warga diminta tetap menjaga jarak aman 20 km dari puncak Merapi.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya